Tak Masuk Lagi Dalam Kabinet, Anies Baswedan Ajak Ibunda Pamitan

Tak Masuk Lagi Dalam Kabinet, Anies Baswedan Ajak Ibunda Pamitan

Setelah perombakan kabinet diumumkan Presiden Joko Widodo, menteri-menteri yang terdepak menyampaikan uneg-unegnya. Diantaranya adalah mantan Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi. Apakah yang akan dilakukan menteri yang rajin blusukan itu? Setelah tidak menjabat menteri lagi, Yuddy ditanya oleh Presiden ingin mengabdi di mana. Yuddy menuturkan ia ingin menjadi duta besar. Meskipun ditempatkan di negara kecil. ’’Negaranya yang kecil juga nggak apa-apa. Yang penting saya bisa menulis dan mengajar,’’ ujar dia di kantor Kemenpan RB Jakarta kemarin siang (27/7). anis-baswedan-pamitan BERPAMITAN: Anis Baswedan saat berpamitan setelah tidak masuk dalam jajaran kabinet Jokowi-JK Politisi Partai Hanura itu menyebutkan jatah menteri untuk partainya memang berkurang. Dari dua menteri (Yuddy dan menteri Perindustrian Saleh Husin) menjadi satu kursi saja untuk Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. Wiranto didapuk menjadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM. Tapi, menurut Yuddy perubahan itu sepadan. ’’Satu kursi menko itu kan sama dengan dua kursi kabinet. Rumusnya kan gitu, jadi Hanura tetap ada di pemerintahan,’’ ujar dia. Guru besar FISIP Universitas Nasional (Unas) itu juga menyebutkan kalau pergantian menteri itu erat kaitannya dengan masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar dalam pemerintahan. Sehingga peta dan dinamika politik pun berubah. ’’Masuknya kader-kader partai pendukung yang baru. Dari PAN dan Golkar masuk,’’ kata bapak satu anak itu. Pada Selasa malam, Yuddy memang sudah merasa dia tidak akan bertahan lagi di kabinet. Meskipun, Jokowi tidak memberitahukan secara langsung. Kemarin pagi (27/7), dia pun langsung berkemas. Semua barang pribadinya sudah dibawa pulang dari ruang kerjanya. ’’Saya sudah siap sebelum Ramadan. Saya sudah pindahkan mobil kantor walaupun pada saat itu saya belum tahu (reshuffle, red),’’ ungkap dia. Keriuhan berita reshuffle menteri Kabinet Kerja juga terasa di seberang kantor Yuddy Chrisnandi. Yakni di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekitar pukul 15.00 Anies Baswedan didampingi keluarga dan sang bunda Aliyah Rasyid, menyampaikan pidato pamitan ke sekitar 500 PNS Kemendikbud. ’’Ibu saya berada di Jakarta sejak lebaran lalu. Baru saja kontrol kesehatan,’’ katanya. Anies menyampaikan bekerja di Kemendikbud selama 20 bulan terakhir sangat menyenangkan. Dia merasa tinggal di keluarga yang besar sekali. Dia mengatakan pidatonya tidak perlu dimaknai sebagai perpisahan. ’’Karena saya masih di Jakarta,’’ kata pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat itu. Bapak empat anak itu mengucapkan terima kasih kepada pegawai supporting di Kemendikbud. Mulai dari ajudan, tim dapur, patwal, supir, dan sekretariat kementerian. ’’Masakan dari tim dapur enak sekali. Sampai ukuran badan sering tidak terkendali,’’ jelasnya. Meskipun keluar dari Kabinet Kerja, Anies mengatakan akan tetap ikut iuran untuk kemajuan pendidikan Indonesia. Dia menjelaskan sebelum menjadi menteri, juga ikut iuran membangun pendidikan bangsa. Kemudian ditarik ke dalam pemerintah. Dan sekarang setelah tidak di dalam pemerintah, Anies mengatakan akan tetap ikut membangun pendidikan. Dia menjelaskan ada beberapa program yang sudah dilaporkan perkembangannya ke Presiden Joko Widodo. Tepatnya saat pemanggilan pamungkas Selasa malam (26/7) jelang reshuffle. Diantara program yang diharapkan Anies tetap berjalan adalah akses program Indonesia pintar (PIP), pembangunan sekolah garis depan, dan distribusi guru garis depan (GGD). Kemudian pembuatan neraca pendidikan daerah (NPD) dia herap tetap berjalan untuk mendukung otonomi daerah bidang pendidikan yang sudah berjalan sejak 2001 lalu. Program lain yang penting menurutnya adalah gerakan penumbuhan budi pekerti. Anies menjelaskan awal tahun ajaran baru 2016/2017 benar-benar disiapkan dengan matang. Praktek-praktek pungutan lias, kekerasan atau perpeloncoan, berupaya ditekan oleh Kemendikbud. Mantan rektor Universitas Paramadina itu menjelaskan kasus perpeloncoan memang tidak hilang 100 persen. Namun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, awal tahun ajaran baru 2016/2017 lebih terasa menyenangkan. ’’Membuat sekolah yang menyenangkan selayaknya taman harus terus diupayakan,’’ katanya. Secara khusus Anies sudah mengenal penggantinya yakni Muhadjir Effendy. Baginya Muhadjir adalah sosok yang memiliki pengalaman banyak di dunia pendidikan. Anies optimis di tangan Muhadjir, Kemendikbud nantinya akan mengeluarkan banyak terobosan. Saat Istana tengah berpesta menyambut menteri baru, suasana haru justru terjadi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pamitan. Jonan berjalan mengelilingi bekas kantornya itu untuk bersalam-salaman dengan seluruh pegawai Kemenhub. ”Saya pamit ke rekan-rekan di sini. Itu saja sih,” tuturnya saat ditemui disela acara pamitannya, kemarin (27/7). Tak ada pesan-pesan yang diungkapkan Jonan untuk penggantinya. Dia mengatakan, hal itu akan disampaikan sendiri secara langsung pada Menhub Budi Karya Sumadi. Kendati begitu, Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu mengaku telah berkomunikasi dengan Budi. ”Sudah komunikasi dengan beliau. Janjian macam-macam (termasuk) soal serah terima besok (hari ini,red),” ujarnya. Dalam kesempatan tersebut, Jonan turut menyampaikan ungkapan terima kasihnya pada masyarakat, bangsa, negara, mitra di komisi V serta Presiden dan wakil presiden yang telah mempercayakan penugasaan sebagai Menhub padanya. Jonan sendiri menjabat sebagai Menhub selama kurang lebih 21 bulan pasca dilantik Jokowi 2014 lalu. "Saya kira bapak presiden telah memutuskan orang yang lebih baik dari saya, untuk meneruskan pembangunan ini. Terbaik untuk bangsa dan negara”tuturnya. Ditanya soal rencana ke depan, pria yang merayakan ulang tahun tiap 21 Juni itu mengaku belum memiliki gambaran. ”Hari ini mau santai dulu. Saya mau packing. Besok belum tahu,” katanya. rizal-ramli Sementara itu, Rizal Ramli yang posisinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya digantikan oleh Luhut Binsar Panjaitan dalam reshuffle kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin, dikabarkan hanya berdiam diri di rumahnya hampir seharian. Dia juga tidak nampak berkantor tempat kerjanya yang satu kompleks dengan Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Thamrin, Jakarta Pusat (Jakpus). Pantauan Jawa Pos di kantornya siang kemarin, sejumlah pegawai tampak sibuk memindahkan barang-barang yang diketahui milik Rizal. Barang-barang berupa sebuah pigura, kulkas satu pintu, dan kertas-kertas dan benda-benda kecil yang ditumpuk dalam beberapa dus dibawa dari ruangan kerja Rizal yang berada di lantai 4 kantor Kemenko Maritim dan Sumber Daya. Barang-barang itu diantar langsung ke kediaman pribadi Rizal di daerah Bangka, Jakarta Selatan (Jaksel) dengan menggunakan sebuah mobil box. Selain itu, di dalam akun twitter miliknya, Rizal juga telah menyampaikan ucapan perpisahannya. "Saya telah mencoba berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Terimakasih rakyat Indonesia. DR. Rizal Ramli," tulis Rizal di sana. Ucapan yang sama tampaknya juga diposting di akun media sosial lain miliknya, Facebook. Rencananya, Rizal baru akan menggelar acara serah terima jabatan sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya kepada Luhut hari ini di kantornya. Rizal meninggalkan beberapa pekerjaan rumah bagi Luhut yang menggantikan posisinya. Beberapa di antaranya yakni menangani isu-isu reklamasi di Teluk Jakarta dan Benoa. Selain itu, penguatan keamanan di Perairan Natuna serta tol laut juga akan menjadi warisan pekerjaan rumah dari Rizal yang menantang untuk dilanjutkan Luhut ke depannya. Selain itu, Ferry Mursydan Baldan yang digantikan oleh Sofyan Djalil sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Kepala Badan Pertanahan Negara (BPN) dalam reshuffle kabinet kemarin, juga menyampaikan ucapan perpisahannya melalui media sosial. "Dear teman-teman. Saya Pamit. Maaf dan terimakasih. Saya kembali menjadi politisi sepenuhnya," tulis politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tersebut di dalam akun Facebook miliknya kemarin. Sementara itu, Mantan Menteri Desa dan PDTT Marwan pun langsung bereaksi cepat menanggapi keputusan presiden. Malam usai pengumuman, Kementerian Desa PDTT pun langsung mengadakan serah terima jabatan dan menyerahkan jabatan ke Eko Putro. Dalam acara tersebut, dia pun mengaku legawa diganti oleh kolega sesama parpol tersebut. ’’Saya sering ketemu dengan Pak Eko. Malah sering dikira suami istri,’’ jelasnya. Dia pun meminta agar Eko bisa melanjutkan program-program yang telah dimulai dalam eranya. Namun, dia tak melarang adanya evaluasi program-program yang dinilai tak efektif. Sayangnya, saat ditanyakan rencana kedepan, Marwan hanya membisu. Usai acara, dia pun langsung menerjang barisan media dan pulang. Menurut Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) mengaku bahwa Marwan masih bisa terlibat dalam program kerja desa kedepan. Hal itu sesuai permintaan Eko Putro yang mengaku ingin dibantu untuk belajar visi dan misi kementerian. (jun/wan/mia/dod/bil)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: