Data Sering Bocor, DPR: Apakah Pemerintah Tidak Belajar Dari Pengalaman?

Data Sering Bocor, DPR: Apakah Pemerintah Tidak Belajar Dari Pengalaman?

JAKARTA – Adanya dugaan kebocoran data pada aplikasi eHAC Kementerian Kesehatan, dikhawatirkan akan berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat. Terutama pada aplikasi sejenis yang dikeluarkan pemerintah. Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menegaskan, rakyat dipaksa secara administratif untuk menggunakan aplikasi tertentu. Tapi, keamanan data mereka tidak dijamin oleh pemerintah. https://radarbanyumas.co.id/duh-13-juta-data-pribadi-di-aplikasi-e-hac-kemenkes-bocor-dpr-ri-pertanyakan-keamanan-di-aplikasi-pedulilindungi/ Netty juga mempertanyakan keamanan data di aplikasi PeduliLindungi yang menjadi syarat melakukan perjalanan selama PPKM. “Bagaimana kemananan data di aplikasi PeduliLindungi? Apakah ada jaminan data tidak bocor? Pemerintah harus memberikan bukti adanya jaminan keamanan, bukan cuma janji-janji. Jangan salahkan jika rakyat curiga dan enggan menggunakan aplikasi pedulilindungi,” katanya. Ia melanjutkan, jika rakyat enggan berpartisipasi mengisi data, maka upaya pemantauan mobilitas masyarakat akan semakin sulit dilakukan. Begitu juga terkait dengan pantauan orang sudah tervaksin atau belum. Menurut Netty, kebocoran data jika disalahgunakan tentu dapat menimbulkan kekacauan pada validitas data Covid-19. “Beberapa waktu lalu pemerintah mengeluarkan angka kematian dari indikator penanganan Covid-19 dengan alasan input data tidak valid. Lalu, bagaimana jika ada kebocoran data dan kemudian disalahgunakan untuk membuat kekacauan?” tanya Netty. Netty meminta pemerintah agar menyelesaikan kasus tersebut dan melakukan evaluasi terhadap sistem aplikasi data secara menyeluruh. Diketahui, kebocoran data rakyat sudah terjadi beberapa kali. Sejak 2020 kebocoran data BPJS, data NIK, data nomor Hp dan data lainnya. “Mengapa bisa terjadi berulang? Apakah pemerintah tidak belajar dari pengalaman? Jangan-jangan selama ini pemerintah memang ‘cuek bebek’ saja dengan kegelisahan rakyat soal jaminan kemanan data,” tutupnya. (khf/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: