Kunjungan Wisman Anjlok 71,42 Persen

Kunjungan Wisman Anjlok 71,42 Persen

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia dari Januari hingga Juli 2021 turun menjadi 937,75 ribu kunjungan. Jumlah itu turun 71,42 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan periode yang sama tahun 2020 yang tercatat sebesar 3,28 juta kunjungan. “Kunjungan wisman tersebut terdiri atas wisman yang berkunjung menggunakan moda angkutan udara sebanyak 77,47 ribu kunjungan, angkutan laut sebanyak 266,50 ribu kunjungan, dan angkutan darat sebanyak 593,78 ribu kunjungan,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto, Rabu (1/9). https://radarbanyumas.co.id/laboratorium-teh-nusantara-di-kedai-lokalti-kalau-bingung-coba-pesan-lik-yadi-atau-mbak-winarsih/ Setianto melanjutkan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada bulan Juli 2021 mencapai 138,97 ribu kunjungan atau turun sebesar 10,77 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman bulan Juli 2020 yang berjumlah 155,74 ribu kunjungan. Namun, jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada bulan Juni 2021, jumlah kunjungan wisman pada bulan Juli 2021 justru mengalami peningkatan sebesar 1,25 persen. Dari 138,97 ribu kunjungan wisman di bulan Juli 2021, jumlah kunjungan wisman yang menggunakan moda angkutan udara sebanyak 7,18 ribu kunjungan, moda angkutan laut sebanyak 38,82 ribu kunjungan, dan moda angkutan darat sebanyak 92,97 ribu kunjungan. Selanjutnya, jika dilihat menurut moda angkutan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia dengan moda angkutan udara pada bulan Juli 2021 meningkat sebesar 76,33 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada bulan Juli 2020 yang berjumlah 4,07 ribu kunjungan. Bandara Soekarno-Hatta, Banten tercatat sebagai bandara dengan kenaikan kunjungan wisman tertinggi yaitu sebesar 75,25 persen, dari 3,12 ribu kunjungan di bulan Juli 2020 menjadi 5,47 ribu kunjungan di bulan Juli 2020. “Beberapa bandara tercatat mengalami penurunan jumlah kunjungan. Bandara Ngurah Rai, Bali dan Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat mengalami penurunan sebesar 100 persen, sedangkan Bandara Kualanamu, Sumatera Utara dan Bandara Juanda, Jawa Timur mengalami penurunan masing-masing sebesar 58,82 persen dan 31,58 persen,” pungkasnya. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: