Dengar Suara Genting Ambrol, Nadar dan Keluarga Selamat dari Bahaya

Dengar Suara Genting Ambrol, Nadar dan Keluarga Selamat dari Bahaya

Nandar, pemilik rumah yang ambrol di Jalan Dempel, Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, menerima bantuan dari BPBD Kota Semarang Senin (28/2). (M HARIYANTO/JAWA POS RADAR SEMARANG) Semarang – Satu unit rumah warga di Jalan Dempel, Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, porak poranda. Bagian atap rumah tersebut ambrol setelah diguyur hujan deras dengan intensitas lama disertai angin kencang. Rumah tersebut dihuni oleh keluarga Nandar, beserta isteri dan anaknya. Sedangkan musibah ini terjadi, Senin (28/2) sekitar pukul 02.00. Pemilik rumah, Nandar, mengakui, ada kerusakan paling parah di ruangan tengah. “Kejadiannya pas hujan dari semalam sampai sekitar subuh. Anginnya kencang. Itu pas saya tidur di ruangan tengah, sama anak isteri. Sekitar pukul 02.00, tiba-tiba dengar suara ada genting rumah yang jatuh,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Semarang Senin (28/2) kemarin. Nandar terbangun. Merasa khawatir, kepala rumah tangga ini bergegas membangunkan isteri dan anaknya yang tidur bersebelahan. Kemudian pindah ke ruangan depan. “Tidak sampai lima menit setelah pindah, tiba-tiba atap rumah ambrol ke bawah. Alhamdulillah, tidak ada yang tertimpa,” bebernya. https://radarbanyumas.co.id/tetap-waspada-gunung-semeru-kembali-erupsi-desa-oro-oro-ombo-terdampak-hujan-abu/ Bangunan atap rumah yang ambrol tersebut berukuran sekitar tiga kali tujuh meter. Nandar, pemilik rumah yang ambrol di Jalan Dempel, Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, menerima bantuan dari BPBD Kota Semarang Senin (28/2). (M HARIYANTO/JAWA POS RADAR SEMARANG) Meski demikian, Nandar beserta isteri dan anaknya masih bertahan menempati rumahnya yang rusak. “Sementara ya tinggal di ruangan depan. Sebenarnya itu kan sudah bocor semua kalau hujan. Ya mungkin kerangka atapnya sudah rapuh, tidak kuat,” jelasnya. Pria yang bekerja serabutan ini mengakui, rumah tersebut merupakan milik mertuanya. Sudah berdiri sekitar tahun 2000. Sedangkan keluarganya menempati rumah tersebut kurang lebih lima tahunan. “Ini masih berantakan semua. Belum perbaikan. Tadi dari BPBD Kota Semarang juga kesini memberikan bantuan,” pungkasnya. (mha/ida/radarsemarang/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: