Mengaku Utusan Tuhan, Ibu Guru Asal Pekalongan ini Tulis Dua Kitab Suci!

Mengaku Utusan Tuhan, Ibu Guru Asal Pekalongan ini Tulis Dua Kitab Suci!

Sri Hartatik, warga Desa Kalilembu, Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah menghebohkan warga Kota Santri lantaran pengakuannya sebagai nabi yang menerima wahyu dari Tuhan, karena itu pula dia terpaksa harus diberhentikan dari profesinya sebagai pengajar. Mantan guru kelas di SD Negeri Karangdadap itu sejak Jumat lalu (3/6) diberhentikan setelah mengaku sebagai utusan Tuhan. Sri tidak hanya mengaku sebagai utusan Tuhan. Istri Agus Triharyanto itu juga sudah menulis kitab suci sendiri yang bernama Alkitab Na’sum. Menurut pengakuan Sri, kitab itu ia tulis berdasarkan wahyu atau bisikan gaib. Ada empat jilid Kitab Na’sum yang berisi cuplikan dari Alquran, Injil, Taurat, dan Zabur. Meski demikian Sri menegaskan bahwa dirinya tak pernah menyebarkan ajarannya. Menurutnya, Al Kitab Na’sum merupakan pelengkap dari kitab sebelumnya yang telah ada. Sehingga jika dibaca dan dipahami tidak melanggar atau membuat orang menjadi sesat. Nabi-Palsu-dari-oekalongan-Dianggap-Sesat Ditemui sejumlah awak media, Sri menjelaskan pengalaman spiritual dari melihat surga dan neraka hingga proses dia mendapatkan wahyu, yang ia tulis dalam sebuah buku berjudul Alkitab Na’sum. Ia mengklaim, dirinya sempat bertemu malaikat jibril saat menderita penyakit menahun, hingga menerima wahyu. Perjalanan spiritual ini juga yang membuatnya melakukan ibadah salat berbeda dari umat Islam pada umumnya. Jika umat Islam menghadap ke arah Barat (kiblat wilayah Indonesia, red), saat sedang menunaikan ibadah salat, Sri justru membelakangi kiblat. “Saya salat menghadap ke timur bukan kiblat, karena ada seruan mengubah kiblat bagi orang yang menerima petunjuk dan sayalah orang menerima petunjuk itu,” katanya. Kemudian perbedaan jumlah neraka yang ada di Alquran sebanyak tujuh lapis. Namun menurutnya jumlah neraka lebih banyak yakni 17 lapis. “Yang saya baca dari Alquran, jumlah neraka tujuh, dan surga tujuh. Namun yang saya lihat, ternyata neraka lebih luas, jumlahnya lebih banyak ada 17,” jelas dia. Sri Hartatik menilai, anggapan masyarakat terhadap dirinya yang dinilai sesat dan melenceng dari ajaran Islam tersebut terlalu berlebihan. “Sesatnya dari mana coba? Mereka belum baca bukunya (Alkitab Na’sum) seperti apa, tapi sudah mengecap sesat,” tegas dia. Kendati beragama Islam, Sri mengaku kitab tersebut berisi tentang kitab-kitab di dunia mulai dari Alquran, Injil, Taurat, dan Zabur. Pada awalnya, memang Sri mengalami pertentangan adanya perbedaan kiblat saat salat. Dalam memegang keyakinannya itu, ia mengaku, tidak menarik masyarakat untuk menjadi pengikut ajaran tersebut. Namun diakuinya seluruh keluarganya mengikuti ajaran tersebut. Menurutnya, sudah menjadi kebebasan masyarakat untuk memilih apapun ajaran yang dianutnya. Sehingga pihaknya tidak menyebarkannya. “Saya tidak menyebar-nyebarkan. Saya hanya mengajarkan ini untuk keluarga saya sendiri,” tandasnya. Sri juga mengaku ikhlas meski dipecat dari status sebagai PNS dan guru. “Karena ini bagian dari perjuangan utusan Tuhan. Dan sudah tiga tahun saya menjadi utusan Tuhan, saya sangat bahagia karena dekat dengan Tuhan,” kata mantan PNS dengan golongan III B ini. Sedangkan suami Sri, Triharyanto mengatakan, istrinya mengaku sebagai utusan Tuhan sejak tahun 2013 lalu sejak sembuh dari penyakit yang dideritanya selama 6 tahun. Sri yang merupakan seorang mantan guru di sebuah sekolah dasar itu dikenal orang-orang sebagai tabib mujarab atau orang pintar yang sering didatangi oleh pasien-pasiennya. “Berdasarkan informasi yang kami dapat, ia menyebarkan ajaran-ajarannya tersebut kepada pasien-pasiennya yang datang menemuinya. Kitab ajarannya juga ia bagi-bagikan kepada pasiennya secara gratis,” kata Rais Syuriah MWC NU Karangdadap, KH Agus Salim(*/yan/jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: