Diduga Hamili Warganya Berusia 17 Tahun, Digeruduk Massa, Kades di Pekalongan Dituntut Mundur

Diduga Hamili Warganya Berusia 17 Tahun, Digeruduk Massa, Kades di Pekalongan Dituntut Mundur

Ratusan warga saat menggeruduk Balai Desa Jolotigo, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Jumat (5/11/2021). (Istimewa) KAJEN – Ratusan warga Desa Jolotigo, Kecamatan Talun menuntut kepala desa mundur. Pemicunya Kepala Desa Jolotigo, Taruno sudah menghamili warga yang masih berusia 17 tahun. Sudah ada penyelesaian kekeluargaan, tetapi warga menilai hal itu masih belum cukup. Ratusan warga akhirnya mendatangi Balai Desa Jolotigo, Kecamatan Talun, Jumat (5/11/2021). Warga berdatangan dengan membawa atribut beragam tulisan. Seperti “Pemimpin cabul”, “Mengayomi bukan mencabuli”, “Mundur atau kami gulung”, dan “Jangan bungkam kami dengan rupiah”. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya warga diterima perwakilan pemerintah desa. Di antaranya oleh perwakilan perangkat, BPD, dan pihak kecamatan. Dialog dijaga ketat oleh TNI dan polisi. “Tuntutan warga hanya satu, yakni kepala desa mundur,” kata perwakilan warga Supadmo dikutip dari Jawa Pos Radar Semarang. Kasus ini sebenarnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Tetapi warga geram karena pemimpinnya telah berbuat asusila. Sebagai pemimpin kepala desa sudah tak menunjukkan contoh baik. https://radarbanyumas.co.id/rekontruksi-pembunuh-wanita-hamil-di-kos-perankan-injak-perut-sampai-10-kali/ “Jadi harus mundur dari jabatannya,” tegasnya. Hasil dialog, BPD sudah membuat notulen yang ditujukkan kepada Bupati Pekalongan melalui kecamatan. Diperkirakan pekan ini ada keputusan. “Jika tuntutan tidak dipenuhi, warga akan kembali menggelar aksi dengan jumlah massa lebih besar,” tambahnya. Sementara itu, Kepala Desa Jolotigo Taruno masih bungkam. Media ini sudah menghubunginya melalui pesan WhatsApp sampai Sabtu (6/11/2021) petang tetapi belum ada respon. (nra/fth)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: