Cek dan Teliti, Keluhan Daging Ayam Bansos Berbau Busuk Meluas

Cek dan Teliti, Keluhan Daging Ayam Bansos Berbau Busuk Meluas

JOMBANG – Keluhan KPM (keluarga penerima manfaat) terkait kualitas bantuan pangan yang diterima dari salah satu agen mandiri E-Warong di Desa Sukorejo, Kecamatan Perak meluas. Sejumlah KPM lain juga mengaku menerima komoditas ayam dalam kondisi berbau. Daniel Suyitno Dasuki, 23, warga Dusun Tronyok, Desa Sukorejo menerangkan, saat itu Senin (9/8), dia diminta ayahnya mengambil jatah bantuan pangan dari salah satu agen E-Warong di wilayahnya. https://radarbanyumas.co.id/bupati-purbalingga-beras-tidak-sesuai-langsung-diganti/ ”Kebetulan bapak sedang sakit, jadi saya yang mengambil,” terangnya. Saat pengambilan itu, ia menerima sejumlah komoditas. Di antaranya daging ayam, beras, tahu, bawang, telur dan kentang. Setelahnya, ia pun bergegas pulang. ”Saya terima sudah dibungkus plastik, jadi daging ayam saya masukkan freezer,” terangnya. Selang bebeberapa jam kemudian, salah satu tetangganya yang juga KPM mengeluhkan kondisi daging ayam yang diterimanya dari agen dalam kondisi berbau. ”Ada tetangga sama-sama KPM tanya kondisi daging ayam, sebab yang dia dapat berbau,” bebernya. Daniel bersama sang kakak bergegas mengecek daging di kulkas. ”Waktu buka kulkas memang sudah mulai timbul bau, meskipun tidak parah,” lanjutnya. Setelah mengeluarkan daging dari kulkas, ia pun menyebut kondisi daging itu sudah tak layak konsumsi. Bau daging ayam itu langsung menyeruak ke seluruh ruangan, warna dagingnya pun tak lagi segar. ”Warnanya sudah biru-biru begitu, kalau komoditi lainnya tidak masalah, cuma daging ini saja yang busuk,” tambah Daniel. Karena tak layak dikonsumsi, ia pun dengan terpaksa membuang daging ayam itu. Ia pun berharap agar ke depan, komoditas bantuan bisa lebih baik. ”Ya ini tadi katanya mau diganti, ya ditunggu saja,” imbuhnya. Daniel juga menyebut, dari informasi yang ia tahu, jumlah KPM yang menerima daging ayam berbau berjumlah puluhan orang. ”Setahu saya kemarin lebih dari 10 orang kalau di wilayah sini,” pungkasnya. Senada, Saudah, KPM lain di Dusun Tronyok. Komoditas ayam yang diambilnya dari agen E-Warong di Dusun Pedes juga dalam kondisi busuk dan tak layak konsumsi. ”Yang mengambil anak saya karena saya sakit. Dagingnya waktu datang ya memang bau busuk, warnanya sudah cokelat kebiruan,” ucapnya. Meski telah mengetahui busuk, Saudah sempat memasak sebagian daging yang dinilainya masih bisa diolah. Namun setelah digoreng hasilnya tetap tak layak dikonsumsi. ”Akhirnya ya dibuang semuanya,” lontarnya. Sejumlah warga di Desa Sukorejo, Kecamatan Perak mengeluhkan bantuan pangan yang mereka dapat dari agen mandiri E-Warong. Salah satunya, mereka mendapat daging ayam yang dalam kondisi berbau. ”Saya ambil di toko itu (agen e-warong, Red), kondisinya sudah bau,” ucap Suhartatik saat ditemui di rumahnya di Dusun Pedes, Desa Sukorejo (10/8). Ia mengaku, sudah tahu jika daging ayam yang diterimanya dari agen mandiri itu sudah dalam kondisi tak baik. Namun, ia mengaku tetap membawanya pulang. Hartatik menyebut tak enak hati jika harus mengembalikan. ”Mau ditukar tidak enak, dikira nanti cerewet, kan banyak orang juga,” lanjutnya. Dikonfirmasi terpisah, Sifa, pemilik agen mandiri E-Warong Ria, Dusun Pedes, Desa Sukorejo tak menampik diterimanya sejumlah komoditi ayam dengan kondisi kurang baik itu. ”Yang hari kemarin (Senin, 9/8) itu ada memang yang kurang bagus, kalau yang hari ini (Selasa, 10/8) tidak ada masalah,” ucapnya. Pihaknya berdalih, kondisi ayam yang sudah berbau itu karena KPM telat mengambil. Menurutnya, KPM mengambil jatah BPNT terlalu malam, sehingga daging ayam yang ia siapkan sudah mulai berubah kondisi. ”Saya mengambilnya di Kajangan (Kepuhkajang,Red), ayam segar, ayam potong, cuma kalau diambil malam kan agak kurang kualitasnya, kalau diambil pagi ya tidak masalah,” ungkapnya. Sifa, yang mengaku dirinya sebagai agen lokal atau agen mandiri ini, menyebut tak ada pengembalian dari warga juga dari dirinya kepada supplier jika memang ditemukan komoditi yang kurang baik. ”Kalau kualitasnya kurang bagus ya saya komplain, ya diganti,” pungkasnya. (jo/riz/naz/JPR)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: