Gelapkan Uang Nasabah BMT Insan Mandiri, Warga Kracak Ajibarang Ditangkap, Kerugian BMT Capai Rp 2 Miliar

Gelapkan Uang Nasabah BMT Insan Mandiri, Warga Kracak Ajibarang Ditangkap, Kerugian BMT Capai Rp 2 Miliar

Petugas Polresta Banyumas memeriksa pelaku penggelapan di BMT Insan Mandiri. Foto Ali Ibrahim/Radar Banyumas BANYUMAS-Satreskrim Polresta Banyumas mengamankan ES (24) warga Desa Kracak, Ajibarang, Jumat (19/6). Ia diamankan lantaran menggelapkan uang nasabahnya saat bekerja di BMT Insan Mandiri di Kecamatan Ajibarang, sejak tahun 2016. Diduga total kerugian yang sebanyak Rp 2 milyar. Kapolresta Banyumas melalui Kasatreskrim AKP Berry mengatakan aksi yang dilakukan tersangka yakni nasabah diminta uangnya sejak berdiri tahun 2016 dengan alasan aman dan mendapat bunga yang tinggi. Para nasabah yang tertarik lalu menyimpan sejumlah uang dalam bentuk deposito hingga ratusan juta. "Selain deposito, tersangka ini juga menjanjikan investasi mobil, tiket proliga," katanya. Bertahun-tahun kemudian, para korban merasa kesulitan untuk mengambil uangnya. Nasabah mulai curiga hingga beramai-ramai mendatangi kantor, pada Kamis (18/6) lalu. Kenyataannya hanya sebagian saja yang tercatat dalam sistem keuangan lembaga tersebut. Berry menambahkan, tersangka ES memalsukan kartu dan slip setoran dengan cara mencetak sendiri dan tanda tangan manager dipalsukan. Hal itu nampak tidak adanya stempel dan nomor seri serta nomor nasabah. "Pelaku mengelabui nasabah dengan cara mencetak sendiri slip setoran dan kartu deposito palsu, dan ini sangat berbeda dengan bentuk aslinya, bila yang terbuat dari kertas seperti piagam, sedang yang dipalsukan terbuat dari kertas biasa," kata Berry. Meski begitu, Berry masih mengembangkan kasus ini. "Sementara yang melapor baru lima orang. Kalau informasi ada sekitar 45 korban tapi belum semuanya lapor," tutur dia. Menurut dia kerugian yang ditangani saat ini sekitar Rp 450 juta dari lima pelapor. "Kalau semua yang merasa menjadi korban melapor kerugian bisa berkembang hingga Rp 2 Milyar. Sementara saat ini sedang pengembangan," katanya. Salah satu pelapor, Septi Yuliana (30), merasa kesal karena uangnya tidak ada BMT Insan Mandiri mengungkapkan kekesalan dengan mengecam kelakuan ES. Menurutnya, dirinya sudah mulai curiga saat akan mencairkan deposito senilai ratusan juta diulur ulur dengan alasan wabah COVID-19. "Saya kesal saat ingin ambil tabungan dan deposito kok ditunda terus dengan alasan masih Corona, padahal uang untuk kebutuhan selama COVID-19. Karena penasaran saya datang ke kantor ternyata tidak ada uang dan kartu depositonya abal-abal. Akhirnya saya lapor," terangnya. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: