Mayat Bayi Laki-laki Tersangkut di Sungai

Mayat Bayi Laki-laki Tersangkut di Sungai

IDENTIFIKASI : Jenazah bayi laki-laki yang ditemukan warga di Sungai Pelus berhasil dievakuasi. Petugas kepolisian dan relawan langsung melakukan identifikasi sebelum dibawa ke RSUD Margono.ISTIMEWA Usia Diperkirakan Masih 10 Hari PURWOKERTO - Malang benar nasib bayi tak berdosa ini. Usianya masih hitungan hari. Tapi, orangtuanya tega membuangnya ke sungai. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu, ditemukan tersangkut ranting bambu di Sungai Pelus turut Desa Pamijen, Sokaraja Sabtu (9/2) sekira pukul 17.00. Mayatnya ditemukan oleh seorang pencari ikan di sungai itu. Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK melalui Kapolsek Sokaraja AKP Kusnadi mengatakan, sore itu Sulham (52) warga Ledug, Kembaran baru tiba di Sungai Pelus untuk memancing ikan. Sulham memang sengaja datang sore, karena dia menganggap waktu yang tepat untuk memancing. Tapi, belum lama dia memasang joran, aroma busuk mengganggu hidungnya. Bau busuk itu, membuat Sulham terusik. Dia tak tahan dengan bau tersebut. Akhirnya, Sulham pun mencari sumber aroma tak sedap itu. "Bau tersebut rupanya dari sekitar ranting bambu yang ada tak jauh dari lokasi saksi memancing. Setelah dilihat, rupanya bau busuk itu berasal dari tubuh seorang bayi," ujar dia. Menemukan ada mayat bayi, Sulham bergegas lari. Dia mencari warga yang ada di sekitar sungai. Jadilah sore itu, dia bersama warga lain mengecek kembali mayat bayi tersebut. Untuk meyakinkan. "Bayi tersebut ditemukan dalam posisi tertelungkup, tanpa busana. Tersangkut ranting bambu, diantara bebatuan sungai," jelasnya. Penemuan mayat bayi itu, segera dilaporkan ke Mapolzek Sokaraja. Petugas yang menerima laporan pun bergegas menuju lokasi kejadian, mengevakuasi korban, mencatat saksi dan melakukan olah TKP. "Bayi yang ditemikan berjenis kelamin laki-laki, panjang 46 centimeter, lingkar kepala 33 cm, lingkar perut 31 cm, lingkar lengan kiri 8 cm dan berat 1,5 kilogram," ungkapnya. Menurutnya, bayi tersebut sudah berumur lebih dari satu minggu. Dugaan itu dikuatkan dengan tali pusar korban yang sudah dipotong. "Perkiraan usia 10 harian, tali pusar sudah puput. Kalau meninggalnya sudah dua atau tiga hari, karena sudah busuk, tapi belum rusak," tegas Kusnadi. Dia menerangkan, setelah dievakuasi jenazah bayi tersebut dibawa ke RSUD Margono untuk proses autopsi. Penyidik masih menyelidiki kasus ini. "Masih kami selidiki, kami belum bisa menduga apakah bayi itu hasil hubungan gelap atau bukan. Masih kami petakan lagi, yang jelas bayi itu dibuang tapi sempat dirawat oleh orang tuanya," terang dia. Kapolsek menambahkan, pihaknya bersama Satreskrim Polres Banyumas terus bergerak mencari siapa yang bertanggungjawab atas pembungan bayi tersebut. Jika benar itu dilakukan orang tua bayi, maka ada kemungkinan dia dikenakan tindak pidana. "Saya belum dapat menyampaikan lebih detail, yang pasti kami sedang melalukan pemetaan menyelidiki kasus ini. Tentu, tindak pidana dapat dikenakan kepada pelaku," tandas Kusnadi. (mif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: