Semula, Bukan Sofia yang Hendak Diculik
Cerita detail penculikan Sofia Nur Atalina terus terkuak. Ternyata, Sofia bukanlah target pertama dari komplotan penculik itu. Dalam reka ulang adegan yang digelar di TKP, Jalan Dr. Gumbreg Purwokerto tepatnya depan gerbang Fakultas Kedokteran Unsoed, Jumat (9/9) pagi, diketahui bahwa awalnya kawanan penculik mengincar mobil Yaris yang berada di belakang mobil Brio milik Sofia. Namun, saat menetapkan pengemudi mobil Yaris sebagai target, sasaran keburu pergi. Setelah mobil Yaris melaju, mereka mencoba mengejar tetapi gagal. Para pelaku lantas memilih kembali lagi ke depan toko fotong copy dan menjadikan pengemudi mobil Brio sebagai target. Kapolres Banyumas AKBP Gidion Arif Setiawan SH SIK MHum menyatakan, keterangan saksi yang menyebut bahwa mobil pelaku sempat pergi ke arah utara adalah benar. Saat itu, para pelaku mengejar mobil Yaris yang menjadi target pertama. Karena gagal mengejar, mereka kembali lagi dan akhirnya mengeksekusi Sofia. "Ketika kembali ke tempat foto copy usai mengejar mobil Yaris, posisi Sofia hendak mengambil uang di dalam mobil. Saat di mobil pick up, posisi masing-masing pelaku adalah Deni alias Pepe sebagai pengemudi, Doso alias Wulung duduk di bangku depan di sebelah Deni, bersama Bagong alias Oo. Wahyu dan Erik Dwi alis Dion berada di bak belakang," ungkap Kapolres. Kemudian, Deni turun dan berdiri di belakang mobil Brio merah milik korban. Saat korban membuka pintu mobil, Oo turun dari pick up dan langsung mendorong korban masuk ke mobil. Saat bersamaan, Dion dan Wahyu juga mendekat ke mobil korban dan membuka pintu lainnya. "Dion membuka pintu depan sebelah kiri dan wahyu membuka pintu kiri bagian belakang. Ketika sudah di dalam, Dion membungkam korban dan Wahyu memegangi kaki korban. Korban dalam posisi terlentang saat itu," papar Kapolres. Di dalam mobil, saat meminta kunci mobil korban, Deni memukul pipi korban sebanyak dua kali dengan posisi tangan mengepal. Setelah mendapat kunci mobil, pelaku kabur ke arah selatan. Sebelum sampai di Bendung Gerak Serayu, pelaku menghentikan laju mobil. Di situ, korban disuruh pindah ke bagian belakang dan diikat dengan tali. "Korban diposisikan duduk di lantai mobil, " tuturnya. Selesai mengikat dan membekap korban, pelaku kembali melaju ke arah Sidareja. Hingga berhenti di ATM BRI Sidareja. Kemudian, Wahyu turun mengambil uang sebesar Rp 1,5 juta dari ATM korban, setelah sebelumnya memaksa korban menyebutkan pin ATM miliknya," tegasnya. Dalam adegan reka ulang, tercatat ada tiga belas adegan yang diperankan. Saat itu, tiga pelaku diperankan oleh peran pengganti dan korban juga menggunakan peran pengganti. "Dari hasil rekonstruski ini, terlihat bahwa otak intelektual dari aksi penculikan ini adalah Deni alias Pepe. Kejahatan ini sudah terencana beberapa hari sebelumnya. Namun, penetapan target dilakukan on the spot," pungkas Kapolres. (mif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: