Marcus/Kevin Masih Penyesuaian
KOMPAK: Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon terlihat kompak sebelum memenangi partai final Denmark Open, kemarin.ISTIMEWA PARIS - Jadwal padat kembali dilalui Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Setelah menjuarai Denmark Open pekan lalu, kemarin mereka memulai kembali perjuangan di French Open Super 750 BWF Tour 2018. Mereka memastikan kemenangan atas Mark Lamsfuss/Marvin Emil Seidel dari Jerman dalam rubber set. Sempat tertinggal 18-21 di set pertama, ganda putra nomor 1 dunia itu menggamit dua set tersisa dengan 21-12, 21-14 di Stade Pierre de Coubertine, Paris. Pertandingan pembuka di French Open bagi Marcus/Kevin berlangsung dalam 51 menit. Kemenangan itu menjadi salah satu langkah penting bagi unggulan pertama di French Open tersebut. Seperti halnya, Anthony Sinisuka Ginting, Marcus/Kevin sedikit mengeluhkan kondisi shuttlecock yang agak lambat ketimbang turnamen sebelumnya, di Denmark Open. Karena masih pertandingan pembuka, laga kemarin juga menjadi salah satu momentum untuk menyesuaikan diri bagi mereka. Selain dengan shuttlecock juga dengan atmosfer lapangan Stade Pierre de Coubertine. Untuk ukuran Marcus/Kevin main dengan rubber set pun hanya mereka selesaikan dalam 51 menit. Paham akan jadwal yang cukup padat, mereka mengakui kalah stamina masih stabil. "Tidak ada masalah soal itu (stamina, Red), seperti latihan kan juga setiap hari, cuma masalah adaptasi lapangan dan shuttlecock saja," sebut Marcus dalam surat elektronik PP PBSI. Selanjutnya, mereka akan menghadapi pebulu tangkis peringkat 10 BWF, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. Sebelumnya, kedua pasangan belum pernah berjumpa pada turnamen resmi. French Open 2018 akan menjadi pertemuan pembuka bagi mereka. Namun, seperti halnya ganda putra Jepang lainnya, Marcus/Kevin harus mewaspadai pola permainan yang cepat. Selain itu pebulu tangkis Jepang terkenal ulet dalam bertahan. Kondisi itu pula yang wajib diperhatikan Marcus/Kevin. “Mereka harus main lebih sabar, kontrol permainan dulu, dan fokus. Karena shuttlecock-nya juga agak pelan,” beber Aryono Miranat, pelatih ganda putra Indonesia saat dikonfirmasi tadi malam. (nap)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: