Wakil Tunggal Tim Bulutangkis Indonesia Habis
JUARAI SUPER SERIES: Ketika Kevin/Marcus berhasil menjuarai gelar Super Series ke-6 pada Hongkong Open 2017 akhir November kemarin.ISTIMEWA Kembali Bertumpu Pada Sektor Ganda NANJING - Alarm bahaya kembali berbunyi bagi sektor tunggal Indonesia. Itu berlaku bagi tunggal putra dan putri. Itu merujuk pada hasil babak 32 besar Kejuaraan Dunia bulu tangkis 2018 di Nanjing, Tiongkok kemarin (1/8). Empat wakil tunggal yang tersisa kemarin harus menjadi pesakitan. Di tunggal putra, setelah Jonatan Christie terlempar di babak pertama, kini giliran Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto yang mengakhiri turnamen lebih cepat. Ginting kalah dari wakil Jepang, Kenta Tsuneyama, 17-21, 13-21. Sedangkan Tommy yang merupakan pebulu tangkis non pelatnas tumbang di tangan wakil Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, dua game langsung, 14-21, 15-21. Rontoknya wakil tunggal di babak kedua kemarin memberikan tamparan keras bagi PP PBSI dan tim pelatih. Apalagi tidak kurang dari tiga pekan lagi, mereka akan mewakili Indonesia di ajang Asian Games 2018. Di sisi lain, Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung tidak mampu berbuat banyak. Fitriani terlalu inferior kala menghadapi Pusarla Venkata Sindhu (India). Dia kalah dua game langsung 14-21, 9-21. Sedangkan Gregoria yang diharapkan bisa berbuat lebih di Kejuaraan Dunia kali ini tidak memenuhi ekspektasi PP PBSI. Bersua wakil tuan rumah, Chen Yufei yang secara usia seumuran, Gregoria kalah 17-21, 20-22. Padahal secara permainan, Gregoria sebenarnya bisa memberikan perlawanan. Pada game kedua, pebulu tangkis peringkat 22 dunia itu sempat unggul di interval 17-10. Sayangnya, terlalu memikirkan poin akhirnya Grego disalip pada poin krusial. “Saat itu, saya jadi banyak ragu-ragu. Lawan mengubah pola main, awalnya dia menyerang dan ini lebih enak buat saya mengatur permainan,” terangnya dalam surat elektronik PP PBSI kemarin. Rupanya Chen mampu melihat situasi yang tidak menguntungkan dia dan memaksa Gregoria bermain rally. Alhasil, melihat situasi yang ada, sektor ganda bakal kembali menjadi tulang punggung di sisa Kejuaraan Dunia 2018. Total masih ada delapan wakil sektor ganda yang masih bertahan. Masing-masing tiga ganda putri, dua ganda campuran dan tiga ganda putra. Dalam hal ini. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo masih menjadi harapan utama. Sebagai unggulan pertama, pasangan yang karib disapa The Minions itu main cukup konsisten sejauh ini. Pada kuarter final hari ini mereka akan menghadapi pasangan Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov. Sejauh ini, Marcus/Kevin selalu mendominasi dalam tiga pertemuan menghadapi Ivanov/Sozonov. Pada babak 32 besar kemarin, Marcus/Kevin dipaksa main rubber game saat menghadapi wakil tuan rumah, Han Chengkai/Zhou Haodong, 18-21, 21-14, 21-18. Kejuaraan Dunia kali ini menjadi salah satu target besar bagi mereka sebelum Asian Games 2018. “Tekanan pasti ada, namanya kan kejuaraan besar, tetapi kami nggak mau memikirkan itu,” ujar Marcus. Sementara itu, di ganda putri, harapan kembali muncul. Greysia Polii/Apriyani Rahayu kembali ke jalur positif pasca menang di Thailand Open 2018. Pada babak 16 besar selanjutnya, Greysia/Apriyani akan menghadapi Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia). Di sisi lain, tanpa Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, di Kejuaraan Dunia kali ini, ganda campuran Indonesia praktis hanya mengandalkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva. Meskipun menurunkan skuad pelapis, ganda campuran menyisakan harapan besar kepada Hafiz/Gloria yang dinilai berkembang pesat. Terakhir, mereka juga menjadi juara di Thailand Open 2018 tiga pekan lalu. (nap)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: