Revisi Maskot Dipercepat
Meeting Perdana Untuk Formulasikan Tahapan. JAKARTA - Maskot Asian Games 2018 (AG 2018) menjadi bagian krusial yang tidak terpisahkan dalam penyelenggaraan ajang olahraga multievent tersebut buat Indonesia. Desain sembarangan dan kurang maksimal justru akan membuat Indonesia kelihatan kurang siap sebagai tuan rumah. Untuk itu, Inasgoc, Kemenpora, dan Badan Ekonomi Kreatif (BEK) bakal merampungkan formulasi untuk mempercepat revisi dan penyempurnaan Dwawa, maskot AG 2018 mendatang. Sebelumnya maskot ini sudah di launching oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang didampingi Kemenpora Imam Nahrawi dan jajaran pemangku kepentingan lainnya pekan lalu. Tetapi, setelah mendapatkan kritik keras dari sejumlah pihak, mereka menyadari kesalahan tersebut dan selanjutnya bekerja sama dengan BEK untuk merevisi maskot. Rencananya hari ini pihak terkait akan merampungkan rencana dan strategi untuk mempercepat revisi maskot tersebut. Gatot S Dewa Broto, Kepala Komunikasi Kemenpora menjelaskan bahwa pihaknya optimistis maskot yang baru bisa dipublish kembali pada Maret mendatang. Proses yang cukup krusial kali ini adalah proses sayembara terbatas dan penjurian yang tentu membutuhkan waktu yang cukup lama. "Harapannya, Maret sudah bisa dipublish, paling lambat awal April akan kami sertakan dalam sosialisasi selanjutnya," ujar Gatot kemarin (3/1). Menurut pria yang juga Sekretaris Tim Transisi PSSI itu. maskot memang menjadi hal krusial karena itu akan menjadi representasi Indonesia untuk ajang sekelas Asian Games. Bagi dia, penyempurnaan dan revisi menjadi langkah konkrit untuk membayar kesalahan yang sebelumnya terjadi. "Besok (hari ini, Red) kami akan rapat perdana, harapannya, segala teknis revisi bisa terjawab setelah rapat," ujarnya. Disisi lain, Triawan Munaf, Kepala BEK menjelaskan bahwa pihaknya menyambut positif langkah yang diambil pemerintah. "Ini langkah bagus yang dijalankan pemerintah, apalagi itu diambil dari kritikan publik," ujarnya. Tetapi terkait teknis revisi, Triawan menegaskan bahwa pihaknya akan berkerja sama dengan tenaga profesional yang akan membantu merampungkan maskot. Apalagi sepanjang pekan lalu desai maskot yang dirasa kurang kekinian menjadi kontroversi. Disisi lain, Muddai Madang, Waketum KOI menjelaskan bahwa revisi memang harus dijalankan. Harapannya, maskot baru nanti bisa lebih merepresentasikan Indonesia. "Yang jelas, konteks Drawa sebagai maskot tidak akan dihilangkan," urainya.(nap)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: