Gereja Wetonwetan Ditutup Sementara Pasca 10 Jemaat Positif Covid-19

Gereja Wetonwetan Ditutup Sementara Pasca 10 Jemaat Positif Covid-19

DITUTUP: GKKI Puring ditutup sementara karena 10 jemaat positif covid. KEBUMEN - Kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kecamatan Puring, kembali mengalami peningkatan. Dimana terdapat 10 orang jemaat Gereja Kristen Kerasulan Indonesia (GKKI) Desa Wetonwetan, Puring dipastikan positif Covid 19. Ini usai berkontak langsung dengan orang dari luar daerah. https://radarbanyumas.co.id/16-orang-di-desa-sidamulih-terkonfirmasi-positif-covid-19/ Adanya kasus tersebut, Forkopimcam Puring langsung melakukan penyemprotan disinfektan. Selain itu juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri. Plt Camat Puring Sugito Edi Prayitno mengatakan, adanya jemaat GKKI yang terkonfirmasi positif, Forkopimcam Puring bersama puskesmas dan pemerintah desa secara resmi menutup sementara operasional gereja selama 14 hari kedepan. “Usai penutupan sementara ini diharapkan peribadatan bisa kembali berjalan normal. Dengan catatan tidak ada lagi jemaat yang terkonfirmasi positif covid-19,” tuturnya. Menurutnya, kasus positif covid-19 di Desa Wetonwetan diperkirakan masih bisa mengalami peningkatan. Dari 10 orang positif, sembilan diantaranya melakukan isolasi mandiri dan satu orang dirawat di rumah sakit. "Semoga tidak ada peningkatan kasus,” katanya didampingi oleh Kapolsek Puring dan juga jajaran Pemerintah Desa Wetonwetan. Diakui, dalam penanganan covid-19 tidak bisa secara parsial ataupun sendiri-sendiri. Melainkan wajib terintegrasi mulai dari Forkopimcam, Pemerintah Desa dan juga masyarakat. Forkopimcam sudah melakukan langkah-langkah penanggulangan dengan cara melakukan traking dan juga sosialisasi terus menerus kepada masyarakat. Disampaikan, ada 15 orang yang terkonfirmasi positif covid di Kecamatan Puring. Dimana 3 diantaranya dirawat dan 12 orang lainnya melakukan isolasi mandiri. Untuk itu pihaknya mengimbau, bagi masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan sosial, ekonomi, kebudayaan dan keagamaan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan jaga jarak, cuci tangan dan mengenakan masker. “Khusus bagi wilayah yang terkonfirmasi positif lebih dari tiga ataupun zona merah, kami imbau agar kegiatan masyarakat bisa ditunda dulu, hingga dirasa aman,” tegasnya. Sementara itu, tokoh gereja Sumardi mengakui, jemaat yang terkonfirmasi Covid-19 akibat kontak langsung dengan keluarganya yang pulang dari Bandung. Hal itu diketahui usai dilaksanakan pemeriksaan di rumah sakit. Adanya penutupan sementara gereja, pihaknya mengaku tetap menghormati keputusan dari pemerintah. "Semoga peribadatan bisa kembali berjalan normal usai penutupan selama 14 hari kedepan," harapnya. (mam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: