Akses Kebumen - Banjarnegara Terputus, Kebumen Bagian Barat Dikepung Bencana

Akses Kebumen - Banjarnegara Terputus, Kebumen Bagian Barat Dikepung Bencana

Tebing hutan pinus di Desa Sampang Kecamatan Sempor longsor. Material longsor itu menyebabkan terputusnya akses Jalan Gombong-Klampok di desa setempat. KEBUMEN - Hujan deras sejak Senin (16/11) malam yang mengguyur wilayah Kebumen mengakibatkan bencana alam di beberapa titik diwilayah Kebumen bagian barat. Mulai bencana banir hingga tanah longor yang membuat akses jalan raya Sempor- Banjarnegara lumpuh total. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan tebing hutan pinus di Desa Sampang Kecamatan Sempor longsor. Material longsor itu menyebabkan terputusnya akses Jalan Gombong-Klampok di desa setempat. https://radarbanyumas.co.id/di-banjarnegara-luasan-satu-longsor-hingga-setengah-hektare-satu-rumah-rata-tanah/ Informasi yang berhasil dihimpun, longsor terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Longsor terjadi di empat titik dalam satu jalur yang masih dalam kawasan Dukuh Gledug Desa Sampang. Banyaknya material seperti kayu, tanah dan batu besar membuat kendaraan tidak dapat melintas melalui jalan tersebut. Dengan bantuan masyarakat, relawan, TNI, Polri berupaya membersihkan material longsor dengan peralatan sederhana sebelum alat berat diterjunkan. Plt Kepala BPBD Kebumen, Teguh Kristianto melalui Bako Humas BPBD Kebumen Hari Purwoto mengatakan jarak material longsor dari titik pertama 300 meter ke titik kedua, kemudian 100 meter ke titik ketiga dan 50 meter ke titik keempat. Timbunan material longsor menutup seluruh badan jalan termasuk adanya batang pohon maupun akar pepohonan. “Jaraknya tidak terlalu jauh namun ketebalan material sekitar 1 hingga 2 meter, tumpukan material membuat akses jalan lumpuh total, dan kami terjunkan alat berat untuk menyingkirkan material longsor," kata Heri kepada Ekspres kemarin. Sementara itu Heri mengatakan kejadian benacana alam tanah longosr sebanyak 9 titik di wilayah kebumen bagian barat dan 5 titik wilayah terdampak banjir dan 4 titik terjadi pohon tumbang. Kejadian itu diantaranya tanah longsor juga terjadi di Dukuh Bilungan RT 04 RW 02 Desa Wargipandan Kecamatan Rowokele, tanah longsor menimpa rumah Wahidin, tembok rumah jebol. Longsoran juga menimpa Musholah Baitul Muk'min, serta menutup akses jalan di bawahnya. Penanganan dengan kerjabakti warga. Dukuh Bilungan RT 04 RW 02 Desa Wargipandan tanah longsor menimpa Jalan di Jamberata menutup jalan penghubung antar desa, membutuhkan alat berat. Untuk di RT 02 RW 04 Dukuh Cuntelan Desa Wagirpandan tanah longsor menimpa rumah Sahid, rusak ringan, penanganan dengan kerjabakti warga. Di RT 02 RW 03 Desa Giyanti Kecamatan Rowokele, tanah longsor menimpa rumah Sumardi, rusak ringan, penanganan dengan kerjabakti warga. Dk. Kalibatur, RT 06 RW 04 Desa Giyanti, RT 07 RW 06 Dk Lurakarsa desa Giyanti, Dk. Temetes Desa Wonoharjo, RT 01 RW 15 Dk Temetes Desa Wonoharjo Kecamatan Rowokele Sementara itu, pohon tumbang terjadi di RT 05 RW 02 Desa Wonosari Kecamatan Kebumen, pohon tumbang menutup akses jalan desa, di Desa Mangli Kecamatan Kuwarasan, pohon tumbang menimpa 43 rumah warga, Desa Gumawang Kec. Kuwarasan, pohon tumbang menimpa 10 rumah warga, RT 03 RW 02 Desa Gesikan Kebumen. Untuk daerah terdampak bencaan banjir yankni di Desa Bumiagung, Desa Rowokele, Dk Kalibatur perbatasan RT 03 dan RT 02 RW 05 Desa Giyanti, Desa Pringtutul, RW 01 Desa Jatiroto Kecamatan Rowokele, banjir luapan sungai Ijo menggenang permukiman dan Jalan, akses jalan raya sempat tersendat. Pada pukul 05.00 WIB, air sudah surut dan jalan dapat di lalui kendaraaan. "Banjir luapan sungai Ijo dan ambruknya 2 talud penahan sungai sepanjang 23 m mengakibatkan permukiman dan Jalan terendam, genangan air -+50 cm dan menggenang pemukiman di RT 01 RW 01 - 25 KK 72 Jiwa, RT 02 RW 01 - 22 KK 67 jiwa, RT 03 RW 01 - 22 KK 78 Jiwa, RT 04 RW 01 - 29 KK 87 Jiwa, saat ini sudah mulai surut. Banjir juga mengakibatkan jembatan penghubung antar RT di desa Giyanti dukuhKalibatur ambruk Panjang 7 meter lebar 2,5 meter, membuat akses jalan terputus, aliran sungai yang meluap dan menggenangi permukiman warga. Ketinggian air 60 - 100 Cm, saat ini air sudah mulai surut," ujar Heri. (Fur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: