Objek Wisata Harus Dikelola BUMDes
KEBUMEN - Pesatnya perkembangan objek wisata di sejumlah desa di Kebumen menjadi perhatian Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Bahkan kementerian bekerjasama dengan Pusat Studi Desa Indonesia menggelar lomba foto objek wisata dan camping ceria. Acara yang digelar dua hari mulai 27-28 Agustus, dipusatkan di Pantai Menganti, Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah. Sebanyak 75 fotografer dari berbagai daerah terlibat dalam ajang yang baru pertama kali digelar Mereka berasal Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Aceh, Pekanbaru Riau, Bandung Jawa Barat, Purworejo, Cilacap dan Kebumen. Ketua Umum Pusat Studi Desa Indonesia, Edi Sabara, Pantai Menganti merupakan destinasi wisata yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Sayangnya, kata dia, saat ini baru sekedar dikunjungi oleh wisatawan lokal. Menurutnya, untuk mengembangkannya dibutuhkan kerjasama dari semua pihak. "Menganti sangat layak dikunjungi wisatawan, baik nasional maupun mancanegara. Kita harapkan dengan kegiatan ini dapat mendongkrak wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Menganti," kata Edi, Sabtu (27/8). Tak hanya di Pantai Menganti, lomba foto juga digelar objek wisata lain. Mulai dari Puncak Hud Desa Karangbolong, Kecamatan Buayan. Selanjutnya, Pantai Pasir, Pantai Srati, dan Hutan Mangrove di Kawasan Pantai Logending Kecamatan Ayah. Hadir pada acara pembukaan Direktur Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Sugeng Riyono. Selain itu Bupati Kebumen HM Yahya Fuad didampingi Asisten Sekda dan sejumlah pimpinan SKPD di jajaran Pemkab Kebumen. Direktur Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Sugeng Riyono mengatakan, menjelang dioperasikannya Bandar Udara (Bandara) Kulonprogo DIY, objek wisata di Kabupaten Kebumen diminta siap menerima kunjungan wisatawan. Pihaknya meminta mulai saat ini harus berbenah, baik dari segi infrastruktur maupun masyarakat setempat. "Promosi juga harus digiatkan, seperti setiap hotel harus menyediakan informasi tentang potensi wisata yang ada di Kebumen," ujarnya. Ke depan, kata dia, pengelolaan objek wisata tidak lagi dikelola oleh pemerintah daerah. Tetapi harus dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Dia beralasan, jika dikelola oleh Bumdes akan lebih efektif dan masyarakat akan lebih merasa memiliki. (ori/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: