Masyarakat Banjarnegara Menolak Khilafatul Muslimin

Masyarakat Banjarnegara Menolak Khilafatul Muslimin

Forum Group Discussion dengan tema "Peran Pemerintah, Tokoh dan Akademisi yang berpengaruh di wilayah Kabupaten Banjarnegara" di Ponpes Tanbihul Ghofilin Mantrianom, Sabtu (25/6). Foto Polres Banjarnegara untuk Radarmas BANJARNEGARA – Para tokoh, masyarakat dan akademisi mengikuti Forum Group Discussion dengan tema "Peran Pemerintah, Tokoh dan Akademisi yang berpengaruh di wilayah Kabupaten Banjarnegara" di Ponpes Tanbihul Ghofilin Mantrianom, Sabtu (25/6). Setelah diskusi, acara dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi menolak Khilafatul Muslimin. Adapun deklarasi yang dibacakan berisi: 1. Menolak paham Khilafatul Muslimin karena bertentangan dengan ideologi Negara; 2. Menolak Aksi Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme; 3. Siap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kanit 1 Subdit 4 Intelkam Polda Jateng Kompol Suwarji mengatakan kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan keamanan dan ketertiban di Kabupaten Banjarnegara. “Dengan adanya kegiatan ini semoga dapat mencegah Paham Khilafatul Muslimin di tengah masyarakat, dimana paham tersebut dapat merubah ideologi masyarakat,” ungkapnya. Kompol Suwarji mengajak masyarakat meningkatkan kesatuan dan persatuan dalam mencegah paham Khilafatul Muslimin. Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Banjarnegara Teguh Handoko, S.Sos. menyampaikan perlunya mencegah paham Khilafatul Muslimin di tengah masyarakat dan pentingnya Dasar Negara. https://radarbanyumas.co.id/ketua-umum-pp-muhammadiyah-haedar-nashir-pastikan-muhammadiyah-bersih-dari-khilafatul-muslimin/ “Dalam mencegah paham Khilafatul Muslimin maka kita harus bekerja sama, bersinergi, berkolaborasi dalam menciptakan situasi kondisi masyarakat yang aman dan nyaman terhindar dari paham-paham ideologi yang ingin merubah Dasar Negara kita,” ungkapnya. Dikatakan, untuk menjaga kondusivitas kami saling mengharap harus saling menghormati satu sama lain sehingga terciptanya situasi kondusif di tengah masyarakat. Forum Group Discussion dengan tema "Peran Pemerintah, Tokoh dan Akademisi yang berpengaruh di wilayah Kabupaten Banjarnegara" di Ponpes Tanbihul Ghofilin Mantrianom, Sabtu (25/6). Foto Polres Banjarnegara untuk Radarmas Kasdim 0704 Banjarnegara Mayor Inf Fx. Agus Wahyu P,S.H mengatakan untuk mencegah munculnya paham-paham yang ingin merubah Dasar Negara, perlu bekerja sama, bersinergi, berkolaborasi dalam menciptakan situasi kondisi masyarakat yang aman dan nyaman sehingga dapat terhindar dari paham-paham ideologi yang ingin merubah Dasar Negara. Kabag Ops Polres Banjarnegara Kompol Priyo Djatmiko, S.H., M.H menjelaskan Khilafatul Muslimin merupakan organisasi atau kelompok yang menghendaki adanya penerapan Syariat Islam di Indonesia dengan sistem Khilafah. “Harapannya semoga kita bisa saling mempererat kekeluargaan, saling berkolaborasi satu sama lain guna mencegah masuknya paham Khilafatul Muslimin di tengah masyarakat,” ungkapnya. Perwakilan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara Ali Mustofa S.Ag. mengatakan beda pendapat adalah Sunnatullah. “Maka kita harus saling menghargai perbedaan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya. Menanggapi paham-paham yang ingin merubah dasar negara semua elemen masyarakat, pemerintah, TNI, Polri dan semuanya harus berkomitmen mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengasuh Ponpes Tanbihul Ghofilin Alif Baa KH. Khayatul Makky, S.H mengatakan tidak ada didikan Islam yang menjadikan radikalisme, tidak ada didikan Islam yang menjadikan terorisme. “Para santri harus bisa menjaga pilar-pilar Pancasila ataupun nilai-nilai Pancasila sebagai dasar hidup berbangsa dan bernegara,” ungkapnya. Dikatakan, walaupun tidak ada perang kita harus mempertahankan dan merawat kemerdekaan. “Kalau ada kelompok terorisme dan radikal yang mengubah nilai-nilai Pancasila kita harus siap untuk meneteskan darah untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tandasnya. (drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: