Tradisi Sedekah Sawah, Warga Banjarmangu Tebar 1 Kuintal Belut

Tradisi Sedekah Sawah, Warga Banjarmangu Tebar 1 Kuintal Belut

TRADISI: Kepala Desa Banjarmangu Kecamatan Banjarmangu, Nurul Hilal Eko Prayitno melakukan penebaran belut pada acara Sedekah Sawah, Minggu (13/6). DARNO/RADARMAS BANJARNEGARA - Warga Desa Banjarmangu Kecamatan Banjarmangu menebar satu kuintal belut pada Sedekah Sawah, Minggu (13/6). Belut ditebar karena merupakan salah satu indikator kelestarian ekosistem sawah. https://radarbanyumas.co.id/sekber-pecinta-alam-banjarnegara-tebar-7-500-benih-ikan/ Kepala Desa Banjarmangu Kecamatan Banjarmangu, Nurul Hilal Eko Prayitno mengatakan, dalam kegiatan Sedekah Sawah ini dilakukan penebaran belut di sawah-sawah yang ada di Desa Banjarmangu. Dikatakan, belut merupakan salah satu indikator sawah terkontaminasi zat-zat kimia atau tidak. "Kalau zat kimianya semakin banyak, maka otomatis belutnya tidak bisa bertahan lama," kata dia. Eko menjelaskan, ada satu kuintal belut yang ditebar di area persawahan seluas tiga bau sekitar 1,5 hektar. Pada Sedekah Sawah ini juga dilaksanakan tumpengan. "Tumpeng sebagai gambaran dari hasil bumi Banjarmangu," paparnya. Tumpeng ini terbuat dari berbagai hasil bumi Banjarmangu seperti beras, sayuran, buah-buahan, umbi talas dan lainnya. "Kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT. Ada lima tumpeng, mewakili empat kadus yang diikat dalam satu desa," paparnya. Selain itu, Desa Banjarmangu Kecamatan Banjarmangu juga menggalakkan konservasi burung dan konservasi air. Lebih lanjut dia mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. "Pada saat menebar belut jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan pakai masker. Kami juga selalu mengingatkan masyarakat agar jangan berkerumun dan selalu memakai masker," lanjutnya. (drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: