Paceklik, Petani Salak Kaliurip Gelar Doa Bersama

Paceklik, Petani Salak Kaliurip Gelar Doa Bersama

Banjarnegara – Selama beberapa bulan terakhir hasil panen salak pondoh menurun drastis. Bahkan hingga separuhnya. Padahal sebagian besar warga Dusun Krajan Desa Kaliurip Kecamatan Madukara menggantungkan pendapatan dari hasil penjualan salak pondoh. Menurunnya produktivitas salak pondoh ini tidak terlepas dari musim kemarau. Itu sebabnya, warga berinisiatif menggelar doa bersama dengan membuat tumpeng beukuran jumbo, Sabtu (23/9) malam. Selepas dibacakan doa, tumpeng nasi kuning yang tingginya mencapai 1,5 meter dan buah salak, kemudian dibagikan kepada peserta. Untuk memohon agar panen salak kembali normal, warga Dusun Krajan Desa Kaliurip Kecamatan Madukara menggelar doa bersama dan membuat tumpeng berukuran jumbo. (Darno/Radarmas) Pemrakrasa doa bersama, Wahyu Jaka Prastawa mengatakan, menurunnya panen salak membuat petani kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Sebab mereka mengandalkan hasil penjualan salak untuk memenuhi berbagai kebutuhan keluarga. Dia menyebut penurunan panen salak ini sudah terjadi sejak tiga bulan lalu. Dia menyebut penurunan hasil panen salak pondoh mencapai 50 persen dari panen normal. Selain agar segera turun hujan, para petani juga berdoa agar buah salak terhindar dari serangan tikus. Sebab binatang pengerat tersebut sering merusak buah salak pondoh milik petani. Kepala Desa Kaliurip, Sudibyo mengatakan, doa bersama ini dilakukan untuk memohon agar hujan segera turun. "Sebagian besar warga Kaliurip adalah petani salak. Jika produktivitasnya menurun, maka pendapatan petani juga menurun," ungkapnya. Dia menambahkan, nasi tumpeng merupakan simbol kebersamaan warga. "Terbukti dari banyaknya warga yang antusias ikut nyengkuyung doa bersama ini," imbuhnya. (drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: