Metode Sosialisasi Pilkada Banjarnegara Tak Tepat Sasaran

Metode Sosialisasi Pilkada Banjarnegara Tak Tepat Sasaran

Evaluasi Pelaksanaan Pilkada 2017 BANJARNEGARA – Metode sosialisasi untuk pemilih pemula dianggap masih belum tepat sasaran. Sebagian besar pemilih pemula masih belum mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing calon bupati dan wakil bupati Banjarnegara pada Pilkada 2017. EVALLUASI : KPU Banjarnegara menggelar evaluasi pelaksanaan Pilkada di gedung Korpri, Kamis (27/4). (PUJI HARTONO/Radarmas) Hal ini mencuat saat evaluasi Pilkada Banjarnegara, di gedung Korpri, Kamis (27/4). Salah satu perwakilan pemilih pemula. Khafah, mengaku masih bingung dengan kualitas dari masing-masing pasangan calon. Bahkan beberapa di antaranya memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya. “Karena bingung, sehingga sudah sampai TPS (tempat pemungutan suara) akhirnya semua pasangan dicoblos. Bahkan, beberapa memiliih untuk tidak berangkat ke TPS,” ujarnya. Menurut siswi MAN 2 Banjarnegara ini, sosialisasi dengan memberikan ceramah soal pentingnya menggunakan hak suara tidak tepat sasaran. Selain cenderung bosan, juga banyak pemilih pemula yang tetap tidak mengenali sosok dari calon-calon pemimpin Banjarnegara. “Sebenarnya di website KPU dicantumkan riwayat hidup dari masing-masing calon. Tetapi selain tidak detail, juga cenderung hanya kelebihan yang dicantumkan. Padahal, kami juga harus tahu kelebihan dan kekurangan dari masing-masing calon,” ungkapnya. Dia meminta ke depan sosialisasi harus bisa menyesuaikan dengan pemilih pemula seperti melalui film pendek atau melalui media sosial. Sebab pemilih pemula banyak yang aktif di beberapa media sosial. “Seperti misalnya facebook, instagram dan lainnya,” tambah dia. Ketua LSM TARGET, Taat Affandy juga mempertanyakan soal regulasi terhadap politik uang. Sebab banyak warga yang pada akhirnya tidak berani melaporkan jika mendapati dugaan praktik politik uang. “Aturan soal politik uang mestinya harus dikaji ulang. Karena dengan adanya ancaman bagi penerima dan pemberi, banyak warga yang tidak berani melaporkan kepada Panwas,” kata Taat. Ketua KPU Banjarnegara, Gugus Risdaryanto, menyatakan akan mengkaji semua masukan dari berbagai elemen. Hal itu akan menjadi pertimbangan dalam melangkah pada pemilihan di kemudian hari. “Apa yang telah kami lakukan, wajib disampaikan kepada publik. Dengan adanya berbagai masukan seperti dari pemilih pemula, kelompok perempuan dan lainnya akan dikaji sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan Pilkada nanti,” ujarnya. (uje/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: