SMA Negeri 1 Banjarnegara Mengadopsi Game Pokémon Go Untuk Belajar Sejarah

SMA Negeri 1 Banjarnegara Mengadopsi Game Pokémon Go Untuk Belajar Sejarah

BANJARNEGARA - Kehadiran game Pokémon Go mengundang perdebatan. Banyak kalangan yang melarang permainan ini karena dinilai masalah keamanan dan menurunkan produktivitas. Namun tidak demikian dengan Heni Purwono. Guru SMA Negeri 1 Banjarnegara ini mengadopsi metode game yang berbasis augmented reality (realitas yang disempurnakan) ini untuk pembelajaran. Metode ini ternyata mampu mengusir kebosanan siswa dalam belajar sejarah. SMA-Negeri-1-Banjarnegara-Mengadopsi-Pokemon-Go-Untuk-Belajar-Sejarah "Prinsip permainan ini sama dengan game Pokémon Go yang booming akhir-akhir ini. Kami ajak siswa mencari monster berupa materi pelajaran," kata dia. Heni mengatakan monster berisi kata kunci mengenai sejarah kerajaan Hindu Budha di sebar di lingkungan sekolah. Para siswa kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka mencari kata kunci sesuai dengan nama kerajaan yang mengadi tugasnya. Setelah mendapatkan monster yang dicari, mereka diminta menjelaskan di depan kelas mengenai kerajaan sesuai kata kuncinya. Heni berpendapat, game Pokémon Go yang sempat dilarang oleh sejumlah kalangan semestinya bisa diambil sisi positifnya. Dengan mengadopsi game yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran, ternyata membuat minat anak belajar sejarah meningkat. "Artinya siswa menyukai pembelajaran yang juga melibatkan aktivitas fisik. Tidak hanya sekedar duduk di kelas," paparnya. Selain mencari monster di halaman, Heni sengaja meletakkan monster di tempat sampah atau tempat yang kurang rapi. Harapannya menumbuhkan kesadaran siswa untuk ikut menjaga dan keindahan lingkungan sekitar. Menariknya, permainan ini bisa menguji kejujuran siswa. Sebab ada siswa yang sengaja menyembunyikan monster milik kelompok lain. (drn/nun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: