Warga Parakancanggah Banjarnegara Ramai-ramai Usir PL

Warga Parakancanggah Banjarnegara Ramai-ramai Usir PL

BANJARNEGARA – Maraknya rumah kos yang dihuni pemandu lagu (PL) di Kelurahan Parakancanggah membuat warga resah. Mereka meminta agar para PL tersebut angkat kaki dari daerah tempat tinggalnya. Warga Parakancanggah Usir PL Dalam aksinya, sekitar 70 warga berjalan melalui gang-gang di Kelurahan Parakancanggang dengan membawa spanduk penolakan keberadaan PL. Selain itu, spanduk tersebut dipasang di lima titik di Parakancanggah yang dinilai banyak rumah kos. “Dari 19 rumah kost di Kelurahan Parakancanggah, 11 diantaranya ditengerai dihuni PL. Yakni di RT 3 RW 5, RT 2 RW 1, RT 1 RW 7, RT 5 RW 9, dan di dekat terminal baru,” ungkap Ketua Karangtaruna Kelurahan Parakancanggah sekaligus Korlap Aksi Hasanudin disela-sela aksi, Sabtu (21/5). Menurutnya, keberadaan PL maupun tempat hiburan lainnya yang ada di Kelurahan Parakancanggah banyak dikeluhkan oleh warga. Mengingat Kelurahan Parakancanggah sudah dikenal sebagai tempat santri. Untuk itu, lanjutnya warga ingin “memutihkan” kembali tempat tinggalnya. “Mau dilihat dari norma agama maupun norma sosial, keberadaan mereka tidak bagus. Kami khawatir, warga Parakancanggah akan ikut-ikutan terbawa mereka,” lanjutnya. Nantinya, Hasanudin menegaskan, jika tetap tidak pindah, maka pihaknya akan melaporkan ke pihak yang berwajib untuk menindaklanjuti. Mengingat saat ini telah ditandatangani kesepakatan antara pemilik kost, polsek, pihak kelurahan dan beberapa tokoh masyarakat lainnya.“Kami minta agar penghuni kos yang berprofesi sebagai PL untuk pindah dari Parakancanggah,” tegasnya. Selain itu, dalam aksinya ini, mereka juga meminta agar tidak menjual minuman keras di daerah tempat tinggalnya. Hal tersebut, juga dikhawatirkan akan merusak moral warga Kelurahan Parakancanggah sendiri. Sementara itu, Lurah Parakancanggah Sugeng Waluyo mengatakan aksi yang dilakukan warga merupakan tindaklanjut hasil musyawarah dengan ulama maupun tokoh masyarakat. Ia mengakui selama ini kontrol dari pemilik kos masih lemah. Sebab, rata-rata pemilik rumah kos tidak tinggal di Parakancanggah. “Mereka berasal dari berbagai daerah. Seperti Brebes, Cirebon, Cilacap, tetapi dari Banjarnegara pun ada,” ungkapnya. Padahal, lanjutnya pihak kelurahan telah berulangkali melakukan pembinaan kepada para penghuni kos yang berprofesi sebagai PL. Namun karena penghuninya silih berganti, jadi sulit dipantau. “Bahkan beberapa warga melihat mereka para PL sering memasukkan pria ke dalam kamar kos,” kata dia. Saat disinggung mengenai keberadaan tempat karaoke di Parakancanggah, Sugeng mengatakan ada empat. Namun tiga diantaranya masa izin telah habis sehingga saat ini ditutup. “Saat ini tinggal satu karaoke. Karena legalitasnya masih sah, kami tetap menjaga dan melindunginya. Asalkan jam operasionalnya sesuai dengan aturan yang ada,” imbuhnya. (uje/nun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: