Lahan Pertanian di Tiga Desa Diserang Babi Hutan

Lahan Pertanian di Tiga Desa Diserang Babi Hutan

BANJARNEGARA – Petani jagung dan salak di tiga desa di Kecamatan Kalibening dipastikan tidak bisa memanen hasil tanamannya dengan optimal. Hal ini menyusul kawanan babi hutan yang telah menyerang perkebunan mereka semenjak dua minggu terakhir. Ketiga desa tersebut meliputi Desa Asinan, Majatengah, dan Kalibombong, Kecamatan Kalibening. FOTO AxMenurut salah seorang petani salak Desa Asinan, Sakrim serangan hama babi hutan telah merusak kebun salak miliknya. Bahkan, kata dia hasil panen turun drastic akibat serangan babi hutan tersebut. “Hama babi hutan ini selain memakan buah salak juga merusak pohonnya. Untuk penurunan produksi, yang biasanya bisa mencapai satu kwintal saat panen sekarang hanya 40 kilogram,” ungkapnya, Selasa (19/4). Melihat kondisi ini, lanjutnya warga banyak yang terpaksa berjaga di kebun salak hingga malam. Bahkan diantaranya hingga tidur di kebun untuk mengantisipasi kerugian semakin bertambah. “Hama-hama ini datang tidak tentu, kadang menjelang maghrib, kadang tengah malam, biasanya sekali datang bisa rombongan hingga sepuluh ekor,”ujarnya. Diceritakannya, tidak hanya kebunnya yang diserang, banyak tanaman salak dan jagung milik tetangganya yang juga ikut diserang. “Kalau pas tidak ketahuan bisa satu hektar jagung rusak semua,”katanya. Hari, warga Desa Majatengah juga mengaku diresahkan dengan hama babi ini. Ia menuturkan serangan babi hutan memang sering terjadi saat musim kawin babi hutan. Dia dan beberapa warga lainnya dari Desa Asinan dan Kalibombong kerap masuk ke hutan untuk menghalau babi hutan ini. “Kalau berburu kami kekurangan alat, anjing pun hanya beberapa jadi kami hanya menghalau saja biar babinya semakin masuk ke hutan dan tidak lagi ke pemukiman,”katanya. Dirinya berharap Perbakin Banjarnegara dan sekitarnya bisa turun dan membantu para petani untuk memburu kawanan babi hutan tersebut. “Mereka datangnya gerombolan, sekali lahir bisa enam sampai tujuh ekor, kalau tidak diburu bisa semakin meresahkan. Kami harap perbakin mau turun tangan,”ujarnya. Terpisah, petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) wilayah Kalibening dan Pandanarum, Maulana membenarkan jika saat ini banyak pertanian warga yang diserang kawanan babi hutan. Namun, kata dia tingkat serangannya tidak separah saat musim kemarau. “Hama babi hutan biasanya menyerang tanaman pertanian saat musim kemarau. Kondisi ini dipicu oleh berkurangnya makanan di tengah hutan seperti jenis umbi-umbian dan cacing,” ujarnya singkat. (uje).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: