SD Negeri di Daerah Atas Minim Siswa

SD Negeri di Daerah Atas Minim Siswa

[caption id="attachment_99186" align="aligncenter" width="100%"]Ilustrasi Ilustrasi[/caption] BANJARNEGARA - Sejumlah Sekolah Dasar Negeri minim sekali siswanya. Namun ketika akan dimerger, pemerintah menghadapi dilema. Sebab sekolah yang siswanya sangat sedikit ini berada di daerah terpencil. Sehingga jika dimerger, dikhawatirkan anak-anak sekolah di daerah tersebut akan putus sekolah. Sebab mereka harus menempuh perjalanan jauh untuk mencapai ke sekolah. Selain itu, SD yang muridnya sedkit disebabkan kurangnya kepercayaan dari masyarakat. Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Banjarnegara, Agus Sutanto menjelaskan sekolah yang jumlah siswanya sedikit antara lain SD Negeri 9 Batur di Dusun Tlagabang Desa/Kecamatan Batur. Sekolah tersebut kini hanya memiliki 31 siswa. Sedikitnya jumlah siswa ini disebabkan siswa di sekolah itu hanya berasal dari satu kampung. Namun jika akan diregroup, pihaknya khawatir banyak siswa usia sekolah bakal putus sekolah. Sebab kampung Tlagabang lokasinya jauh dan terpencil dari sekolah lain. Disebutkannya, jumlah sekolah yang juga memiliki siswa sangat sedikit yakni SD Negeri 1Sarwodadi Kecamatan Pejawaran yang hanya memiliki 16 siswa. Minimnya jumlah siswa disebabkan SD Negeri kalah pamor dibandingkan MI swasta. Dia menyebut faktor trust atau kepercayaan dari masyarakat. Sehingga masyarakat setempat lebih memilih menyekolahkan anaknya di MI swasta. Dikatakannya, masyarakat di situ memiliki semboyan "MI Lebih Baik dan Lebih Baik MI". Sehingga dia meminta pihak sekolah mengeskplorasi keunggulan sekolah negeri. "Harus punya trik bagaimana bisa bersaing dengan MI. Harus ada ikon yang diakuo oleh masyarakat, misal prestasi olah raga, seni. Dan tentunya didukung kualitas SDM-nya," paparnya. (drn/nun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: