Jalan Tapen-Wanadadi Mirip Kolam
Dilelang, Kontraktor Putus Kontrak BANJARNEGARA - Kerusakan jalan Tapen - Wanadadi sudah sangat parah. Dari pantauan Radarmas, aspal yang terkelupas menimbulkan cekungan di sana-sini. Karena sedang musim hujan, cekungan menjadi genangan air sehingga mirip dengan kolam ikan. Pejabat Pembuat Komitmen DPU Banjarnegara, Margo Waluyo mengatakan jalur tersebut masih rusak karena pada akhir tahun lalu putus kontrak. Proyek tersebut dijadikan satu paket dengan Banjarmangu - Wanadadi, Wanandadi - Tapen dan Wanadadi - Punggelan. Hingga akhir Desember 2015 lalu baru selesai sekitar 25 persen. Paket pekerjaan senilai Rp 13 miliar itu dikerjakan oleh kontraktor asal Kebumen. Menurut Margo Waluyo, kontraktor itu sebenarnya mengerjakan empat proyek yang semuanya diputus kontrak. Tiga proyek lainnya yang juga putus kontrak yakni Banjarnegara - Karangtengah - Pagedongan, Merden - Kalitengah dan Karangjati - Glempang. Sedangkan satu pekerjaan lainnya yakni Jalan Sirkandi - Glempang. Anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara, Fajar Priyono Al Ajang mengaku kecewa dengan pelaksanaan proyek tersebut. Menurut Ajang yang merupakan wakil rakyat asal Kauman Wanadadi, Pemkab semestinya lebih selektif saat seleksi administrasi dokumen peserta lelang. Saat pelaksanaan, pengawasan harus lebih ditingkatkan. "Sehingga proyek tidak putus kontrak. Sebab proyek yang tidak selesai ini jelas merugikan masyarakat. Jalan yang seharusnya enak dilewati malah kondisinya seperti sekarang," tandasnya. Politisi PKS, Tri Mulyantoro sependapat dengan Ajang. Menurut dia, proyek yang putus kontrak ini harus ditekan. "Peran PU sangat penting dalam menekan angka proyek yang putus kontrak ini. Jangan sampai hal semacam ini terulang. Oleh karena itu mulai tahun ini proses perencanaan harus lebih awal. Sehingga lelang bisa lebih cepat," ungapnya. Dengan demikian, dimulainya pekerjaanpun bisa dilaksanakan pada awal tahun. (drn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: