Sepekan Lebih, Banjir di Tarisi Belum Teratasi

Sepekan Lebih, Banjir di Tarisi Belum Teratasi

BELUM TERATASI: Kondisi rumah di Desa Tarisi masih tergenang air sejak sepekan lalu. (RAYKA/RADARMAS) CILACAP - Hujan dengan intensitas tinggi sejak, Selasa (11/1) membuat debit air di Sungai Cikawung meningkat. Selain itu juga mengikis tanggul hingga kritis. Akibatnya, ratusan rumah di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja terendam banjir. Bahkan hingga Senin (17/1) banjir tak kunjung surut. Kepala Badan Penanggulangan Bencama Daerah (BPBD) Cilacap melalui Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Cilacap, Gatot Arief Widodo mengatakan, ada empat dusun yang masih tergenang air banjir. "Untuk di Dusun Cikaronjo ketinggian air di pekarangan halaman rumah sekitar 33cm dan air di dalam rumah 7 - 11 cm. Ada 30 rumah yang terendam," kata dia. Kemudian di Dusun Rangkasan, ketinggian air di luar rumah mencapai 60 cm. Sementara ketinggian air di dalam rumah 15 - 30 cm. Jumlah rumah yang terendam sebanyak 201 rumah. Di Dusun Sidodadi, ketinggian air di pekarangan dan halaman rumah sekitar 30 cm sedangkan di dalam rumah sekitar 11 cm. Untuk jumlah rumah yang terendam sebanyak 36 rumah. Sementara Di Dusun Meluwung, ada 2 rumah yang terendam. "Penyebabnya ini karena air dari wilayah Bukit Tarisi tidak bisa keluar ke Sungai Citanduy," kata dia. https://radarbanyumas.co.id/sejumlah-rumah-di-cilacap-rusak-diterjang-angin/ Dia mengatakan, saat ini pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy sudah mengirimkan alat berat berupa Exavator Amvibi guna menormalisasi Sungai Avoor. Pasalnya, kondisi Sungai Avoor sudah dangkal dan air tidak bisa mengalir secara normal. "Pengerukan lumpur dilakukan supaya genangan air yang masih menggenangi rumah warga bisa surut. Karena memang sejak adanya air datang pertama kali hingga kini belum hilang airnya," ujarnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: