Pasca Kebakaran, Pedagang Pasar Kroya Keberatan ke Terminal

Pasca Kebakaran, Pedagang Pasar Kroya Keberatan ke Terminal

CILACAP - Usai kebakaran hebat di Pasar Kroya pada pekan lalu, ratusan pedagang kini mulai mendirikan tenda di depan pasar untuk berjualan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap mengusulkan untuk mendirikan pasar darurat di Terminal Karangmangu Kroya. Kendati demikian, usulan tersebut masih memberatkan pedagang. Sebelumnya, para pedagang trauma dengan kondisi di lokasi tersebut. Hal ini diungkapkan Ketua Paguyuban Pasar Kroya, Ormat. "Dulu pernah kita direlokasi sementara karena pasar sedang dibangun, namun bukannya untung malah rugi berjualan di situ (kawasan terminal)," kata Ormat. Selain itu, lokasi tersebut dinilai kurang strategis. Para pedagang menginginkan direlokasi di depan SPBU Kedawung. Namun lokasi tersebut ialah tanah warga. Mereka meminta Pemkab untuk bermusyawarah dengan pemilik lahan. "Pedagang ingin di Kedawung karena lokasi strategis. Pemkab supaya bermusyawarah, biar nanti ada pendekatan dengan pemilik lahan. Pedagang kalau sewa tidak mampu, sudah rugi banyak karena kebakaran kemarin," ujarnya. Ormat mengatakan, pedagang juga meminta Pasar Kroya untuk direnovasi. Apalagi Pasar Kroya masih dipihak ketigakan hingga tahun 2032 mendatang. Mereka berharap Pemkab bisa segera bertemu pihak ketiga untuk membahasnya. "Mintanya ya pasar direnovasi. Untuk sementara pedagang buat lapak di depan pasar atau gang samping pasar. Pemkab dan pihak ketiga supaya bertemu berdiskusi. Pemkab tidak bisa menganggarkan karena pengelolaa masih pihak ketiga," ujar Omrat. Sementara itu, Pemkab Cilacap sudah survei ke Terminal Kroya atau lokasi untuk rencana pasar darurat. Lokasi tersebut dipilih karena merupakan lahan milik pemerintah daerah. Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Farid Ma'ruf mengakatan, pihaknya segera menganggarkan pasar darurat melalui anggaran belanja tak terduga APBD. Namun baru bisa dianggarkan pada tahun 2022 mendatang. "Kita akan mengambil langkah-langkah agar pedagang kembali pedagang bisa berdagang di pasar darurat. Yang memungkinkan di Terminal Karangmangu dan lahan yang masih kosong. Mudah-mudahan para pedagang mau rembugan lagi. Kalau mau di sana nanti DPKUKM dan DPUPR akan mendesain berapa kapasitas di terminal itu, baru nanti kita fokus ke penganggaran,” kata Sekda. Sekda menilai, jika pedagang tetap berada di bahu jalan dinilai kurang kondusif. Karena ada toko-toko dan lain sebagainya sehingga kurang representatif. "Kita belum berbicara Pasar Kroya kedepan. Penanganan ada di pihak ketiga karena kontraknya hingga tahun 2032. Kita tangani yang pasar darurat dahulu," ujar Sekda. https://radarbanyumas.co.id/saat-ratusan-kios-terbakar-kios-marsono-di-pasar-kroya-utuh-bahkan-barang-masih-dingin-di-freezer-ini-kisah-pedagang-pasar-kroya-yang-rutin-bersedekah/ Terpisah, Kepala Dinas Pedagangan, Koperasi dan UMK (DPKUKM) Cilacap, Umar Said mengatakan, kerugian akibat yang melanda Pasar Kroya ditaksir mencapai Rp 50.675.300.000. Kerugian ini, merupakan gabungan dari kerugian material bangunan dan pedagang. "Jumlah pedagang terdampak ada 574 orang. Rinciannya, 189 orang pedagang kios, 335 pedagang los dan pedagang luar sebanyak 50 orang. Jadi sekitar 80 persen terbakar. Karena jumlah keseluruhan ada 630 kios/los," kata dia. Umar menambahkan, nilai bangunan Pasar Kroya berdasarkan perjanjian kerjasama pembangunan Pasar Kroya antara Pemkab Cilacap dengan PT. Tata Daerah Mandiri Kroya Cilacap pada Tahun 2002 sebesar Rp 33.995.000.000. Sementara masa pengelolaan oleh pengembang selama 30 tahun mulai 16 Januari 2002. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: