Sad Ending Persis Solo yang Takluk di Tangan PSCS Cilacap, Alarm Bahaya Jelang 8 Besar

Sad Ending Persis Solo yang Takluk di Tangan PSCS Cilacap, Alarm Bahaya Jelang 8 Besar

NGOTOT MENANG: Pemain PSCS Cilacap Rendy Saputra saat hendak melakukan tackling kepada pemain Persis Solo. Di babak kedua Rendy diganjar kartu merah usai melakukan pelanggaran. (M. IHSAN/RADAR SOLO) SOLO – Persis Solo menutup lembaran babak penyisihan Grup C Liga 2 dengan sad ending. Setelah menyerah di tangan PSCS Cilacap dengan skor tipis 1-2 (0-1) di Stadion Manahan, tadi malam. Padahal, motivasi Eky Taufik dkk sudah disuntik habis-habisan oleh ribuan Pasoepati yang konvoi, mengawal dari mes menuju stadion jelang kickoff. Mengistirahatkan bomber utama Alberto “Beto” Goncalves dan kiper Wahyu Tri Nugroho, Persis tampil bak lesu darah. Pertahanan Laksar Sambernyawa (julukan Persis Solo) justru dibombardir skuad PSCS, yang ngotot ingin menyegel satu tiket lolos babak 8 besar. Persis bahkan tertinggal dua gol melalui kaki Kahar menit ke-45 dan Ismail Haris menit ke-61. Tertinggal dua gol, Eko Purdjianto memasukkan Beto menit ke-65. Baru tiga menit di lapangan, Beto menunjukkan kualitasnya. Dia membawa Persis memperkecil kedudukan 1-2 via tendangan bebas. Selepas gol Beto, permainan murni dikuasai bond kebanggan wong Solo. Maklum, PSCS harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-67. Setelah Rendy Saputra di-espulso wasit Candra asal Sumatera Barat. Sayang, upaya Persis menyamakan kedudukan gagal. Skor tetap bertahan 1-2 hingga peluit panjang dibunyikan. “Saya kecewa atas kekalahan ini. Semua lini harus dievaluasi. Masih banyak yang perlu dibenahi,” ujar Eko Purdjianto usai laga dikutip dari Jawa Pos Radar Solo. Kekalahan ini menjadi alarm bahaya bagi Persis. Maklum, 8 Desember mendatang harus berjibaku di fase 8 besar. Jika performa angin-anginan tidak segera dievaluasi, Persis bisa jadi bulan-bulanan tim lain. “Kami tahu, beberapa grup lain banyak klub yang bagus. Di luar Grup C, lawannya berat semua. Waspada pastinya. Dan kami fokus mengevaluasi tim,” imbuh Eko. Saking kesalnya, Direktur Utama (Dirut) Persis Kaesang Pangarep dan Komisaris Utama Kevin Nugroho kompak berlari ke mobil, saat coba dicegat awak media di luar stadion. “Persijap (Jepara) kudu (harus) menang,” teriak Kaesang yang mengisyaratkan Persijap harus menang melawan PSIM Jogja di Stadion Manahan, malam ini. Jika PSIM kalah, artinya PSCS berhak menemani Persis lolos ke babak 8 besar. https://radarbanyumas.co.id/sudah-pasti-lolos-penggawa-persis-solo-janji-main-tetap-fight-lawan-pscs-cilacap/ Sementara itu, kredit plus layak dialamatkan kepada gelandang serang PSCS Kasim Botan. Dia layak menyandang status man of the match di laga tadi malam. Akselerasinya sangat vital dalam terciptanya dua gol PSCS ke gawang Persis yang dikawal kiper pelapis Pancar. “Terima kasih kepada suporter atas sumbangsih dan support-nya. Gol tadi saya dedikasikan untuk mereka,” bebernya. Pelatih PSCS Frans Sinatra Huwae berharap ada keajaiban. Dia berharap Persijap mampu membikin kejutan dengan mengalahkan PSIM Jogja. “Apa pun yang terjadi di (Stadion) Manahan, kami syukuri. Saya mengapresiasi perjuangan pemain kami sepanjang musim ini,” tandasnya. (nik/fer/dam/radarsolo/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: