Beras Bantuan Tidak Layak Konsumsi di Kecamatan Cimanggu dan Karangpucung

Beras Bantuan Tidak Layak Konsumsi di Kecamatan Cimanggu dan Karangpucung

BERMASALAH: Penyaluran bantuan sembako pada masyarakat terdampak Covid-19 di Karangpucung dikeluhkan penerima, karena beras yang diterima tidak layak konsumsi. Dinsos: Sudah Diganti oleh Bulog CILACAP - Beras bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19 di Kecamatan Cimanggu dan Karangpucung dikeluhkan oleh penerima manfaat. https://radarbanyumas.co.id/bupati-purbalingga-beras-tidak-sesuai-langsung-diganti/ Karena beras yang diterima 10 kg tersebut dinilai tidak layak untuk dikonsumsi, dan di bawah kualitas medium sesuai ketentuan. Bambang Purwanto dari Organisasi Masyarakat Gibas mengatakan, sesuai dengan Permensos, beras untuk masyarakat ini seharusnya berkualitas medium, tetapi beras yang disalurkan di Karangpucung dan Cimanggu berkualitas rendah, bukan kualitas medium. "Indikatornya beras yang diterima masyarakat berbentuk menir (kecil), banyak yang pecah, remuk, yang kemungkinan stok lama. Yang seharusnya beras medium itu bukan medium, yang jelas kualitasnya di bawah medium, kurang bagus," kata Bambang yang juga Ketua Gibas Cilacap ini, Rabu (18/7). Dia memperkirakan, kondisi ini hampir dialami sebagian besar kelompok penerima manfaat bansos sembako di Cimanggu dan Karangpucung, karena dari suplier yang sama. "Beras untuk satu kecamatan kan supliernya sama, jadi berasnya sama seperti itu (kualitas rendah)," pungkasnya. Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Cilacap, Bambang Setiawan tidak membantah adanya beras pada program bansos sembako yang di bawah standar. Setelah mendapatkan laporan tersebut, pihaknya telah menindaklanjuti berkoordinasi dengan Bulog selaku penyedia beras. "Itu kesalahan teknis, sudah diberesi oleh Bulog," katanya. Kesalahan yang dimaksud, Bambang menambahkan, beras yang seharusnya tidak untuk masyarakat tetapi malah disalurkan untuk masyarakat penerima manfaat. "Yang seharusnya tidak dimasukan ke sana (bantuan sosial), malah masuk. Ini informasi yang saya dapatkan dari Bulog," imbuhnya. Dari hasil koordinasi dengan Bulog, persoalan ini sudah diselesaikan oleh Bulog. "Sudah diberesi oleh Bulog, sudah diganti dan sebagainya," terangnya. Dia belum bisa memastikan berapa penerima yang mendapatkan beras dengan kualitas di bawah medium ini. "Cuma itu pas armada ada kesalahan sedikit atau bagaimana secara teknis saya kurang tahu. Prinsip itu soal kualitas, dan itu tanggungjawab Bulog," tandasnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: