Harga Kepokmas di Cilacap Alami Kenaikan, Omzet Pedagang Menurun

Harga Kepokmas di Cilacap Alami Kenaikan, Omzet Pedagang Menurun

NAIK: Harga beberapa kepokmas mengalami kenaikan. (RAYKA/RADARMAS) CILACAP - Perpanjangan Pemberlakuan Pemtasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berdampak bagi pedagang di Pasar Kroya. Banyaknya pelanggan yang mengurangi jumlah belanjaanya, menjadikan omzet menurun. Salah satunya Sigit, pedagang perlengkapan bumbu dapur di Pasar Kroya. https://radarbanyumas.co.id/tidak-terpengaruh-ppkm-stok-kebutuhan-pokok-di-banyumas-aman-dan-harga-stabil/ Diakui Sigit, dia sengaja mengurangi stok dagangannya. Biasanya ia menyediakan berbagai bumbu dapur seperti cabai rawit, bawang putih, bawang merah, kemiri dan lainnya. Namun kini hanya satu jenis komoditas saja. "Sekarang saya cuma stok bawang merah saja, karena memang langka pembeli. Kondisi pasar juga sepi. Kalau biasanya pembeli datang pergi, sekarang perhari paling 10 yang datang ke lapak. Itupun biasanya pagi hari," katanya, Jumat (23/7). Menurutnya, sejak awal pandemi banyak pedagang yang kolaps lantaran sepinya pembeli. "Waktu awal-awal terasa sekali dampaknya. Kemudian sudah berangsur membaik tapi sekarang malah PPKM Darurat jadi sepi lagi," ujarnya. Dikatakan Sigit, saat ini harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) mengalami kenaikan. Salah satunya bawang merah, biasanya per kilogram bawang merah dibandrol Rp 28 ribu, sekarang sekitar Rp 35 ribu per kilogram. Kenaikan harga juga terjadi pada bawang putih, per kilogramnya kini dikisaran Rp 25 ribu. Kemudian, harga minyak goreng curah Rp 15 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah besar kini dibandrol Rp 25 ribu per kilogram. "Untuk cabai rawit lagi turun. Kalau cabai memang fluktuatif, sehari bisa naik sehari bisa turun dan seterusnya. Saat ini Rp 40 ribu per kilogram. Dua hari lalu sempat Rp 51 ribu per kilogram. Biasanya dipengaruhi oleh stok. Ini soalnya stok lagi banyak," jelasnya. Dengan naiknya sejumlah kepokmas, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPKUKM) Kabupaten Cilacap akan melakukan monitoring harga pasar untuk melakukan normalisasi harga. "Harga bawang merah memamg naik sedikit karena ketersediaan stok mulai menipis. Namun sebentar lagi akan mulai turun dan normal seiring akan masuk panen raya bawang merah," kata Kasi Stabilitas Harga dan Kemetrologian DPKUKM Cilacap Warsun. Biasanya pasar tradisional di Cilacap mendapatkan stok bawang merah dari Brebes. Namun beberapa kabupaten tetangga juga mengirimkan stok ke pasar tradisional di Cilacap. "Jawa tengah terbesar dari Brebes. Namun sudah ada beberapa kabupaten lain di Jawa Tengah yang produksi bawang merah, termasuk Cilacap," pungkasnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: