Bupati Cilacap Teken Kerjasama Rp 57 Triliun, Bisa Serap 5.000 Tenaga Kerja

Bupati Cilacap Teken Kerjasama Rp 57 Triliun, Bisa Serap 5.000 Tenaga Kerja

INVESTASI: Bupati menyaksikan penandatanganan Loi oleh Kepala DPMPT-SP Cilacap Awaludin Murri, dan Direktur Utama PT KIC Cirebon serta Wiwaha Group Joko Prabowo di Ruang Gadri, Jumat (13/8).NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Pasca disahkannya Revisi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Cilacap 2011-2031, Kabupaten Cilacap kebanjiran investor. Terbaru investor dari Cirebon Jawa Barat, yakni PT Kawasan Industri Cirebon (KIC), Wiwaha Group dan Pemkab Cilacap menandatangani Letter Of Intens (LoI) atau landasan kepeminatan investasi senilai Rp 57.870.050.000.000. https://radarbanyumas.co.id/rp-17-triliun-dana-investor-di-cilacap-terancam-molor/ Nilai tersebut dari dua objek investasi yakni pengembangan kawasan industri dan real estate atau perumahan dan permukiman. Mulai dari Kawasan Industri Bunton Adipala sebesar Rp 7.934.100.000.000, Kawasan Industri Bulupayung Kesugihan sebesar Rp 11.700.000.000.000 dan Kawasan Industri Kutawaru Cilacap Tengah sebesar Rp 5.695.250.000.000, atau total sebesar Rp 25.329.350.000.000 untuk pengembangan kawasan industri. Sedangkan untuk perumahan dan permukiman yang direncakan di tiga wilayah, yakni Desa Jambusari dan Jeruklegi Wetan di Kecamatan Jeruklegi, dan di Kecamatan Kesugihan dengan nilai sebesar Rp 32.540.700.000.000. Direktur Utama PT. KIC dan Wiwaha Group, Joko Prabowo mengatakan, penjajakan investasi di Kabupaten Cilacap sebenarnya sudah dimulai sejak 2015. Hanya karena saat itu Perda RTRW belum direvisi. "Kawasan ini sebenarnya sudah mau kita buka sejak lama. Dikarenakan RTRW masih tertunda, ya kita tidak bisa paksakan. RTRW harus selesai, tuntas dan ini tidak melanggar aturan," ungkap Joko setelah penandatanganan LoI di Ruang Gadri Komplek Rumah Dinas Bupati, Jumat (13/8). Melalui LoI pihaknya meyakini nantinya akan mengundang investor dari luar daerah bahkan luar negeri untuk datang ke Cilacap, membangun pabrik, di mana pada satu pabrik tersebut pasti memerlukan lebih dari 10 hektar. Di tahap awal dengan pengelolaan lahan seluas 818 hektar diyakini mampu menyerap sampai 5.000 tenaga kerja. "Itu baru tahap pertama. Oleh karena itu, kita semua harus bareng-bareng. Karena untuk memenuhi tenaga kerja itu pasti akan diperlukan BLK (Balai Latihan Kerja)," ungkapnya. Soal teknis kapan dimulai investasi, pihaknya tetap menunggu dari Pemkab Cilacap, karena Pemkab harus menyiapkan sarana dan prasarana, seperti air atau PDAM, listrik, PGN, dan infrastruktur pendukung lainnya. "Kebutuhan kan gede semua itu, Pemda harus menyiapkan semua itu," jelasnya. Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan, sesuai dengan ambisinya menjadikan Cilacap To Be Singapure of Java, investasi ini sangat penting untuk dilakukan. Selain untuk membangun Kabupaten Cilacap, investasi ini juga untuk mengentaskan kemiskinan dan membuka lapangan kerja. Untuk itu, Pemkab Cilacap tidak bisa bekerja sendiri, pembangunan di Cilacap memerlukan investor. “Kita berusaha dengan mendatangkan investor salah satunya PT KIC dan Wiwaha Group ini. Harapannya dengan adanya investor membangun kawasan industri juga agar masyarakat Cilacap mendapat peluang agar dapat bekerja,” jelas Bupati. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: