Polisi Periksa Enam Saksi Soal Kebakaran di PT Pertamina Cilacap

Polisi Periksa Enam Saksi Soal Kebakaran di PT Pertamina Cilacap

Kapolres Cilacap, AKBP Leganek Mawardi CILACAP - Polisi mulai melakukan penyelidikan penyebab kebakaran di area tangki nomor 39 RFCC Pertamina RU IV Cilacap. Sedikitnya sudah ada enam orang yang dipanggil polisi sebagai saksi. https://radarbanyumas.co.id/akhirnya-api-bisa-dipadamkan-setelah-38-jam-pertamina-cilacap-masih-hitung-total-kerugian/ "Kita sudah memeriksa enam saksi, baik itu dari security, masyarakat dan serta instansi samping yang mengetahui kejadian tersebut, itu sudah kita mintai keterangan," kata Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi, Senin (14/6). Untuk itu, pihaknya saat ini masih mengumpulkan sejumlah barang bukti. "Saat ini kita masih kumpulkan bagian-bagian yang berkaitan dengan kejadian kebakaran tersebut," imbuhnya. Dalam hal ini, Tim Labfor telah memeriksa rekaman CCTV untuk mengetahui kejadian per jamnya. "Hasil pemeriksaan saksi, nanti kalau sudah fokus akan kami sampaikan. Namun saat ini masih kami ambil bagian-bagian yang berkaitan dengan kejadian itu," tandasnya. Kebakaran di bundwall atau pembatas area pertangkian nomor 39 Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap sendiri akhirnya bisa padam setelah 38 jam, pada Minggu (13/6) siang. Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Djoko Priyono mengatakan, sejak api muncul pertama kali pada Jumat (11/6) pukul 19.45, api benar-benar bisa padam pada Minggu (13/6) pukul 10.50. Meski sudah padam, Damkar Pertamina RU IV masih memonitor dengan melakukan pendinginan dengan foam untuk memastikan titik api tidak kembali muncul. Sampai saat ini, dia tegaskan, pihaknya masih bersikap waspada supaya tidak muncul api kembali. "Kita sudah melakukan pengukuran, dan tempotatur di tangki tadi 35 c°, artinya dengan temperature tersebut kita bisa pastikan tidak ada output ignition," imbuhnya. Joko menambahkan, pihaknya masih melakukan investigasi penyebab kebakaran yang menjadi atensi nasional ini. Dirinya juga belum bisa menghitung potensi kerugian akibat kebakaran. "Masih kita hitung," tandasnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: