Pengurus Ponpes Dikumpulkan, Pemkab Cilacap: Tepis Isu Liar Adanya Swab Massal di Ponpes

Pengurus Ponpes Dikumpulkan, Pemkab Cilacap: Tepis Isu Liar Adanya Swab Massal di Ponpes

Rakor soal pencegahan covid di Ponpes yang digelar Pemkab Cilacap. Rayka/Radar CILACAP - Pemerintah Kabupaten Cilacap mengumpulkan sejumlah pengasuh pondok pesantren (ponpes). Yang dikumpulkan adalah mereka yang memiliki santri diatas 150 orang. Ini bertujuan untuk menyamakan presepsi terkait teknis penangan Covid-19, terutama mencegah penularan di ponpes. Wasi Ariyadi, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Cilacap menjelaskan, mereka dikumpulkan untuk diberi pemahaman dan menyamakan presepsi, jangan sampai ada kesalahpahaman dan timbul konflik. https://radarbanyumas.co.id/penambahan-kasus-covid-19-di-cilacap-sebanyak-362-total-618-kasus-klaster-ponpes-masih-dominan/ "Tadi banyak hal-hal teknis yang disampaikan Kepala Dinkes Cilacap. Bahwa isu-isu liar yang berkembang diluar terkait adanya swab massal di ponpes itu tidak benar. Dinkes hanya mengambil sampling saja untuk di swab tidak secara massal," kata dia usai rapat koordinasi, Kamis (22/10). Dikatakan, penangan Covid-19 tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten saja, melainkan peran serta masyarakat, termasuk ponpos. Karena saat ini sedang rawan penularan saat melakukan pembelajaran tatap muka. "Kita ingin mereka komitmen dengan kita, menegakan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing semakismal mungkin. Membentuk satgas di lingkungan pesenten, jogo santri. Sehingga kita berharap mereka semakin paham, punya presepsi yang sama dan bergerak bersinergi bersama kami," ujar Wasi. Selain itu, guna mendukung peraturan Menkes RI Nomor HK 01.07/MENKES/2322/2020 tentang Panduan Pemberdayaan Masyarakat Pesantren Dalam Pencegahan Corona Virus 2019 di Lingkungan Pondok Pesantren. Pihaknya meminta Camat, Forkopimcam dan Puskesmas untuk meningkatkan sinergitas di ponpes. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Giriana Dewi mengatakan, pihaknya akan melakukan SOP (Standard Operational Procedure), ketika ada salah satu keluarga santri, pengsuh pondok maupun santri yang terindikasi gelaja Covid-19, seperti batuk, demam dan hilang indra penciuman. "Akan dilakukan proses seuai SOP, diperiksa, dikarantina dan lain sebagainya. Kalau sampai ada gelaja mendekati Covid, SOP penanganan dilakukan bersama-sama. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, nanti ada upaya memperketat protokol dan pencegahan tidak ditemukan gejala lagi," ungkap Pramesti. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: