Musim Hujan, Warga Khawatir Banjir Susulan

Musim Hujan, Warga Khawatir Banjir Susulan

WANAREJA - Genangan yang sempat meremdam perkampungan warga tiga dusun di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja, Rabu (5/2) kemarin mulai menyusut. Di beberapa lokasi, jalanan nampak sudah mengering. Demikian juga dengan pekarangan warga setempat. "Sudah mulai turun dibandingkan kemarin," ujar Eko Muyanto, salah satu warga Dusun Rangkasan, kemarin. Menurutnya, genangan ini muncul sejak hujan deras mengguyur desa ini sejak awal pekan ini. Genangan tersebar di 3 dusun yakni Rangkasan, Cikaronjo dan Sidadadi. Penurunan ketinggian genangan ini terjadi di Dusun Rangkasan sisi utara. https://radarbanyumas.co.id/teror-ketok-pintu-misterius-terus-berkembang/ https://radarbanyumas.co.id/pembunuhan-anak-sd-sudah-direncanakan/ Sementara Dusun Sidadadi dan Cikaronjo, air relatif masih tinggi. Seperti di jalan penghubung antar dusun yang masih tertutup air setinggi lutut orang dewasa. "Jalan ini masih tertutup. Jalan menuju masjid besar," kata dia. Namun demikian, sejumlah warga merasa khawatir akan datangnya banjir lebih besar lagi. Terutama jika hujan deras turun selama lebih dari 4 jam. Potensi hujan seperti ini sangat mungkin terjadi karena sekarang sudah memasuki puncak musim penghujan. "Kalau hujan deras tentu air naik lagi. Bisa-bisa sampai masuk rumah," tambah Nurjanah. Sekretaris Desa Tarisi, Dwi Arisman mengatakan, pemerintah desa setempat berharap agar sumber banjir bisa segera ditangani. Sumber sumbatan ada di Desa Cilongkrang, yakni gorong-gorong saluran pembuangan yang ambruk. "Hari ini (kemarin) pak kades ke kantor balai (BBWS Citanduy)," ujarnya kepada Radarmas. Menurutnya, gorong-gorong ini sudah ambruk sejak 2018 lalu dan sampai sekarang belum ada penanganan. Dan dari kabar yang dia terima, perbaikan ini diharapkan bisa segera dilakukan setelah lelang proyek sudah mendapatkan pemenang. "Kabarnya sudah ada pemenang tender," katanya. Dia mengatakan, desa ini pernah mengalami banjir hebat selama lebih dari sepekan. Penyebabnya sama yakni ambruknya gorong-gorong yang justru berada di Desa Cilongkrang. Masalah ini sempat mengundang perhatian dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah. Dinas saat itu meminta agar perbaikan gorong-gorong dapat dilakukan secepatnya. "Banjir seperti ini pernah terjadi dan lebih lama," tandasnya. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: