Adipala dan Kesugihan Rawan Gempa
NASRULLOH/RADARMAS KOORDINASI : Kemensos melakukan Rapat Koordinasi Kawasan Siaga Bencana di Wilayah Pantai Selatan Pulau Jawa di Hotel Dafam Cilacap, Sabtu (16/11). Berada di Jalur Megatrust CILACAP-Hasil kajian Pakar Tsunami BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dan Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG menyebutkan terdapat potensi nyata ancaman Gempa Bumi Megathrust dan Gelombang Tsunami, di wilayah Selatan Pulau Jawa umumnya, dan Cilacap khususnya. Dua Kecamatan di Kabupaten Cilacap, yakni Kecamatan Kesugihan dan Adipala berdasarkan hasil pemetaan BMKG disebutkan memiliki risiko tingggi dan berada pada jalur Megatrust. "Sebagian desanya ada yang memiliki risiko rendah terhadap bencana namun diharapkan dapat menjadi daerah penyangga ketika terjadi bencana" ucap Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat saat Rapat Koordinasi Kawasan Siaga Bencana di Wilayah Pantai Selatan Pulau Jawa di Hotel Dafam Cilacap, Sabtu (16/11). Harry menambahkan, potensi Megathrust ini perlu diantisipasi sejak dini dengan cara memberikan edukasi, dan menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat sehingga terhindar dari hoax. "Tanpa adanya dukungan dan peran serta dari daerah tidak mungkin program dan kegiatan penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial korban bencana alam bisa berjalan," imbuhnya. Oleh karena itu, melalui koordinasi tersebut, pihaknya mengharapkan komitmen dari pemerintah daerah dan mengoptimalkan dana desa untuk mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan bencana. "Seperti yang telah dilakukan di berbagai daerah, supaya kegiatan tersebut diatas dapat berkelanjutan dan bermanfaat nyata bagi warganya," terangnya. Kementerian Sosial sendiri sudah mengembangkan Kawasan Siaga Bencana (KSB) di wilayah berpotensi Megathrust, diantaranya di Kesugihan dan Adipala. Itu sebagai upaya peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi masyarakat yang sejauh ini masih lemah, dalam mengantisipasi kejadian bencana serta mengurangi risiko bencana. "Fokus yang dilakukan adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dan memfasilitasi penyusunan standar pelayanan minimal bidang penanggulangan bencana, yang mengatur pembagian tugas dan kewenangan antara pusat dan daerah dalam penanggulangan bencana," tandasnya. Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Cilacap, Taryo mengatakan, kalau melihat potensi bencana, 24 kecamatan di Cilacap sebenarnya memiliki potensi. "Semuanya hampir berpotensi bencana. Cuma memang jenisnya lain-lain. Misal di pegunungan, rawannya tanah longsor, di pesisir ada banjir dan tsunami. Jadi Cilacap itu rawan," terangnya. (nas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: