UPT Puskesmas Kroya 1 Terkesan Kumuh

UPT Puskesmas Kroya 1 Terkesan Kumuh

KUMUH : Tingkat kunjungan tinggi yang tidak diimbangi alokasi renovasi, membuat UPT Puskesmas Kroya 1 terkesan kumuh. Yudha Iman Primadi/Radarmas CILACAP - Animo yang tinggi dari masyarakat Kecamatan Kroya dan sekitarnya untuk berobat di UPT Puskesmas Kroya 1, belum diimbangi dengan fisik bangunan yang lebih representatif. Kepala UPT Puskesmas Kroya 1, dr Pujianto Basuki mengatakan, di Kroya ada dua Puskesmas. Puskesmas Kroya 1 mangampu 11 desa dan Puskesmas Kroya 2 ada enam desa. Secara geografis, warga Kroya lebih dekat berobat ke Puskesmas Kroya 1. "Mulai dari Pekuncen, Pesanggrahan, Karangturi, Ayam Alas, Karangmangu, Mergawati, Pucung Kidul, Pucung Lor, Bajing, Bajing Kulon dan Kroya itu sendiri," ujarnya. Dia menjelaskan, UPT Puskesmas Kroya 1 banyak merawat pasien seperti DBD dari wilayah lain seperti Danasri, Kemojing dan Sikanco. Karena UPT Puskesmas Kroya 1 sudah memiliki fasilitas rawat inap. "Kebetulan kami ada rawat inap dan sedang penuh terus," ungkapnya. Menurut dia, di kecamatan lain seperti Nusawungu, sebenarnya ada Puskesmas. Tetapi letaknya jauh di Nusa Wangkal. Dengan 18 tempat tidur, menurutnya daya tampung Puskesmas Kroya 1 saat ini masih mencukupi. Dia mengakui, gedung UPT Puskesmas Kroya 1 masih kumuh. Dia sudah mengusulkan pembangunan berulang kali. Rencana pembangunan tahun 2016, 2017, 2018 sampai 2019, tidak jadi. Informasi yang diterimanya tahun 2020 akan dibangun. Dengan dibangunnya gedung, yang jelas akan terjadi peningkatan pelayanan dan kenyamanan. Selama ini ruang tunggu puskesmas juga masih di luar. "Mudah-mudahan jadi dibangun," pungkasnya. (yda/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: