Mantan Pemain Liga Indonesia Keliling Majenang

Mantan Pemain Liga Indonesia Keliling Majenang

Mantan pemain Liga Indonesia asal Chile, Patricio Jimenez Diaz, memberikan instruksi sebelum mengajak siswa berlatih sepak bola saat mengunjungi SSB dan SMK di Majenang, Selasa (23/10). HARYADI/RADARMAS MAJENANG - Mantan pemain sepak bola yang pernah berlaga di Liga Indonesia, Patricio Jimenez Diaz, selama dua hari kemarin berkeliling Majenang. Dia mendatangi sejumlah tempat untuk memberikan motivasi bagi siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) hingga SMK. Selasa (23/10) kemarin, dia mendatangi SMK Diponegoro Majenang. Saat berbicara kepada para siswa sekolah tersebut, pria yang biasa dipanggil Pato ini mengaku seperti mereka saat masih muda. Dia tinggal di pedalaman Chile dan jauh dari kota. Untuk mencapai sekolah terdekat, Pato harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer. Sebelum berangkat, dia terlebih dahulu membantu kedua orang tuanya di ladang. "Saya lahir bukan di kota atau di desa, tapi di pegunungan," kata dia membuka cerita. Dia tidak pernah menyangka akan bisa berkeliling dunia, termasuk datang ke Indoensia yang dinilai sangat ramah. Karir sepak bolanya dimulai saat bergabung dengan Semen Padang sebelum berpindah ke Persib Bandung dan sejumlah klub Liga Indonesia lainnya. Dia ditempa dengan berbagai kesulitan dan pendidikan di Chile, termasuk belajar menjadi pemain sepak bola profesional. "Semuanya berkat kesiapan dan berlatih keras," ungkapnya. Pria yang menyandang gelar sarjana dalam bidang psikologi olahraga ini, lalu memberikan permainan. Tujuannya agar terbentuk kerja sama tim, kesiapan semua pemain dan dukungan dan bahkan kompetisi. Dalam permainan ini, Pato lebih menekankan pada psikologis pemain agar mampu bersaing dan saling memberikan dukungan satu sama lain. Caranya dengan memberikan umpan yang mudah ditangkap. "Beri dukungan. Kita juga harus siap. Kita tidak akan bisa ke negara lain jika tidak stand (siaga)," kata dia. Menurut Pato, dirinya sudah berkeliling banyak tempat dan sudah mendatangi seluruh pulau besar di Indonesia. Hal ini dilakukan tanpa adanya dukungan dari pihak manapun. Tahun ini, dia fokus berkeliling di Kota Bandung setelah mendapatkan rekomendasi dari pemerintah setempat. "Swasta, tidak ada dukungan biaya dari manapun," ungkap Pato. Kepala SMK Diponegoro Majenang, Cayo, berharap agar banyak dengan keberadaan Pato selama sehari kemarin. Salah satunya adalah memberikan motivasi bagi siswa untuk selalu siap bersaing ketika memasuki dunia kerja. Kesiapan ini sangat dibutuhkan karena kesempatan bisa datang sewaktu-waktu. "Jika tidak siap, kesempatan ini bisa hilang begitu saja," ujarnya. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: