Hutan Payau Cilacap Tunggu "Pinangan" Investor

Hutan Payau Cilacap Tunggu

Berbenah, Pengunjung Terus Naik CILACAP - Setelah sempat mati suri sejak 2002, geliat objek wisata (obwis) Hutan Payau yang berada di Kelurahan Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara, mulai terasa. Sejak resmi kembali dibuka kembali Desember 2015, Hutan Payau yang memiliki luas kurang lebih 10 hektare, sudah mencatatkan rekor baru di Juli 2017 dengan pengunjung sebanyak 6.550 dalam sebulan. MENGGELIAT : Setelah vakum selama13 tahun, obwis Hutan Payau mulai menggeliat. Setelah berbenah, saat ini pengunjung mencapai 2.500 orang setiap bulan.NASRULLOH/RADARMAS Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Purwa Lestari yang dipercaya mengelola obwis Hutan Payau, Sarwono 'Doyeng' mengatakan, rekor pengunjung tersebut terjadi ketika Idul Fitri. Satu setengah tahun pertama setelah aktif kembali, pengunjung hanya di kisaran 200 hingga 1000 setiap bulannya. Tetapi sejak Juni 2017 hingga sekarang rata-rata pengunjung mencapai 2500 setiap bulannya. "Ini tentu perkembangan yang bagus, mengingat objek wisata ini sudah lama vakum," jelasnya. Hal tersebut menurutnya tidak lepas dari bertambahnya wahana yang ada di hutan payau saat ini. Wahana itu meliputi jembatan gantar sewu, selfie deck, jembatan jaring, camp ground dan wisata bahari dan sedang dibangun kola pemancingan. Doyeng menjelaskan, Hutan Payau yang sempat menjadi primadona wisata Cilacap sejak dibuka pertama kali tahun 1992, mengalami penurunan pengunjung secara drastis di tahun 2002. Menurutnya banyak faktor yang menyebabkan hutan payau menjadi sepi saat itu diantaranya manajemen. "Faktor lain seperti lingkungan yang tidak mendukung juga bisa jadi sebab. dulu di sini sempat dikenal sebagai objek wisata yang tidak kondusif karena banyak dipakai untuk minum-minuman oleh warga sekitar. pengunjung juga tidak nyaman karena banyak oknum warga yang memalak pengunjung saat itu," jelasnya. Tetapi dengan dipercaya lembaganya untuk mengelola Hutan Payau, pihaknya mencoba merangkul masyarakat sekitar terutama pemuda untuk bersama sama kembali menghidupkan hutan payau dengan citra positif. "Selain melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), kami juga menggandeng Karang Taruna dan satgas Tim Anti kekerasan (Tanker)," imbuhnya. (nas/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: