Pedagang Pasar Tanjungsari Cilacap Enggan Beli Beras OP Bulog

Pedagang Pasar Tanjungsari Cilacap Enggan Beli Beras OP Bulog

Dinilai Tidak Layak Komsumsi CILACAP - Pedagang beras Pasar Tanjungsari Cilacap, tidak berminat membeli beras Bulog yang didistribusikan pada Operasi Pasar (OP) yang dilalukan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kabupaten Cilacap, Kamis (18/1). Pedagang menilai beras yang dijual Bulog di pasar mereka tidak layak komsumsi. "Saya beli dua karung (1 karung/15 kilogram, red) dengan harga Rp 9000/kilogram. Awalnya saya mengira bagus. Setelah saya buka kantong, beras berwarna kuning, hancur dan bau apek. Menurut saya beras tersebut sama sekali tidak layak untuk dikomsumsi," ungkap Tuti, pedagang Pasar Tanjungsari yang mengaku menyesal membeli beras tersebut. Hari kedua Operasi pasar di pasar Sidodadi hanya terjual 2,7 ton dari 6 ton yang disediakan Bulog.Nasrulloh/radarmas Pemilik warung Sri Kanto Pasar Tanjungsari, Sri mengatakan, dirinya tidak membeli beli beras Bulog karena mengecek terlebih dahulu berasnya. Setelah tahu kualitasnya jelek, beras hancur, warnanya ada yang hitam dan kekuning-kuningan, dirinya mengurungkan untuk beli beras tersebut. "Memang murah, tetapi dengan kualitas beras jelek seperti itu saya tidak berani menjual ke pembeli. Lebih baik menjual beras mahal, tetapi pembeli puas," ungkap Sri. Sementara di Pasar Sidodadi, operasi hari kedua yang diadakan oleh TPID juga kurang diminati. Pedagang beras pasar Sidodadi, Hartini yang hari sebelumnya Rabu (17/1) mengambil 1,5 ton, Kamis (18/1) kemarin hanya berani mengambil 225 kilogram atau setara 15 karung. Alasannya selain stok masih banyak, kualitas beras Bulog juga berubah- ubah. "Sebelumnya bagus, masyarakat juga banyak yang beli. Yang sekarang warna beras kekuning kuningan," ujarnya. Koordinator Bidang Pengadan Beras Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Prawoko Setyo Aji mengakui, operasi pasar kali ini kurang peminat. Dari total 21 ton yang didistribusikan oleh Bulog ke empat pasar yakni Pasar Gede, Pasar Sidodadi, Pasar Tanjungsari dan Pasar Palem gading, 6 ton yang didistribusikan ke pasar Gede terjual 3,3 ton. Sedangkan 6 ton yang didistribusikan di Ppasar Sidodadi hanya terjual 2,7 ton, pasar Palem Gading 6,8 ton dan pasar Tanjungsari sampai sore kemarin belum selesai direkap. "Bisa jadi stok beras di dua pasar tersebut (Pasar Gede dan Pasar Sidodadi) masih banyak, jadi pedagang belum mau ambil lagi ke kami. Khususnya pasar Sidodadi hari sebelumnya Rabu (17/1) kami baru mendistribusikan 13 ton di pasar tersebut," ujarnya. Soal ada penemuan kualitas beras yang jelek dan tidak layak komsumsi, menurut dia hal itu bisa terjadi karena dalam satu truk ada 700 karung dan tidak menutup kemungkinan ada beberapa karung yang berasnya jelek. "Kalaupun ada masyarakat yang mendapatkan beras seperti itu, kami dari Bulog siap menukarnya dengan beras lainnya. Prinsipnya beras yang kami distribusikan hari ini dari gudang yang sama dan beras tersebut merupakan beras panenan tahun 2017," pungkasnya. (nas/yda/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: