Komitmen Pemkab Cilacap Dipertanyakan

Komitmen Pemkab Cilacap Dipertanyakan

Terkait Tatto : Saya Akan Lihat Dulu CILACAP-Keluhan warga terkait dampak kegiatan penambangan batu di wilayah Kecamatan Kesugihan, ternyata belum mdnapat tanggapan serius dari Pemkab Cilacap. Pertemuan warga dengan Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cilacap Kamis (4/1) lalu, sampai kemarin juga belum menunjukan tanda - tanda ada jawaban. PARAH : Pengurugan jalan dengan pasir oleh pengusaha dinilai tidak menjawab kerusakan jalan yang dipersoalkan warga. Sebab kerusakan sudah sangat parah.NASRULLOH/RADARMAS Kordinantor Forum Masyarakat Peduli Desa (FMPD), Rindang Suroto ketika ditemui Radarmas Minggu (14/1) mengatakan, Pemkab Cilacap terlihat masih belum menanggapi hal ini secara serius. Dia menilai Pemkab Cilacap setengah hati dalam menangani persoalan ini. Sebab Pemkab selalu berkilah tidak memiliki kewenangan. Padahal persoalan itu tidak hanya terkait izin pertambangan yang berada di tangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tetapi juga terkait kerusakan jalan kabupaten yang menjadi kewenangan Pemkab. Karena itu, pihaknya ingin dipertemukan dengan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji agar segera memberi solusi sesuai yang dikeluhkan dan diminta warga. "Kami ingin menanyakan komitmen bupati yang selalu mendengungkan slogannya Bangga Mbangun Desa. Ini ada persoalan serius di Kesugihan kok sama sekali belum bersikap," ungkapnya. Selain ingin dipertemukan langsung dengan Bupati Cilacap, warga juga ingin dipertemukan dengan pihak PT Tianjin (Plant CCC Tianjin) selaku Sub dari PT S2P sebagai pelaksana teknis di lapangan. Sebab sejak warga merasakan dampak kegiatan penambangan, sejauh ini pihak perusahaan tersebut tidak pernah menampakan diri. "PT Tianjin sebagai Sub dari PT S2P juga seperti tidak bertanggung jawab, mereka tidak pernah muncul menghadapi tuntutan warga," ungkapnya. Menurut dia, sejak Sidak DPRD Cilacap dan dinas terkait beberapa waktu lalu, sampai saat ini tidak ada perubahan aktivitas dari pengusaha tambang selain menutup muatan dengan terpal. "Kerusakan jalan semakin menjadi, pelanggaran muatan juga masih dilakukan oleh pengusaha. Memang ada pengurugan pasir dari pengusaha di jalan yang rusak, tetapi itu hanya untuk memudahkan jalur mereka. Itu tidak menjawab keinginan warga, yakni kenaikan level jalan menjadi cor beton," imbuhnya. Sampai saat ini, ada empat titik aktivitas pertambangan batu boulder untuk pelebaran proyek PLTU Karangkandri, yakni Desa Ciwuni, Karangjengkol, Keleng Kecamatan Kesugihan dan Desa Gunung Wetan Kecamatan Jatilawang Banyumas. Namun operasinya melewati Desa Keleng dan Pasanggrahan Kecamatan Kesugihan. Di empat titik tersebut, dari pantauan Radarmas sedikitnya ada tujuh pengusaha yang menambang di wilayah tersebut. Kepala Desa Karangjengkol, Maryoto mengatakan, pihaknya sedang mempertimbangkan untuk tidak melakukan perpanjangan rekomendasi izin terhadap aktivitas pertambangan di desanya. Sebab persoalan dampak akibat aktifitas pertambangan tersebut sudah sangat parah dan pihaknya juga sudah lelah menunggu solusi dari pemkab. "Soal rekomendasi izin pertambangan kan dari kepala desa terdahulu, saya hanya melanjutkan yang sifatnya perpanjangan rekomendasi," ujarnya. Namun melihat perkembangan persoalan dampak aktifitas pertambangan tersebut, desa mulai mempertimbangkan untuk tidak lagi memberikan perpanjangan rekomendasi. "Besok (hari ini, red)) empat kepala desa akan berkordinasi membahas persoalan ini, apakah akan tetap menunggu jawaban solusi dari Pemkab atau mencabut perpanjangan rekomendasi dari desa," tegasnya. Bupati Cilacap, Tato Suwarto Pamuji saat dikonfirmasi terpisah tadi malam mengatakan, dirinya akan melihat dulu secara langsung untuk mengetahui sejauh mana kerusakannya dan apa penyebabnya, apakah mutlak karena dampak muatan yang melebihi tonase atau ada penyebab lain juga. Dengan begitu, akan diketahui bagaimana solusinya. Tatto juga menyatakan siap untuk menemui warga agar dapat menyampaikan aspirasinya langsung. "Kami belum tahu soal itu, maka saya akan lihat dan temui warga, biar saya yang ke sana untuk melihat langsung,"kata Tatto. (nas/yan/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: