Obyek Wisata di Cilacap Perang Acara

Obyek Wisata di Cilacap Perang Acara

CILACAP-Meski tahun baru masih lebih dari satu minggu, namun semua pengelola obyek wisata di Cilacap sudah mulai “perang” untuk jualan acara di perayaan tahun baru. Obyek wisata modern maupun alam sudah menyusun berbagai acara agar dapat menarik pengunjung. Di Kabupaten Cilacap saja diperkirakan ada 200 ribu warga yang akan memanfaatkan momentum pergantian tahun untuk berlibur. Karena itu, para pengelola obyek wisata saling berebut simpati agar para pengunjung mau datang. BERBENAH : Para pedagang terlihat berbenah di Pantai Sodong Adipala mempersiapkan lapak berjualan saat libur tahun baru. Di salah satu sudut, sejumlah wisatawan sedang beristirahat sambil menimkati panorama pantai yang berpadu dengan bukit indah.DARYANTO/RADARMAS “Itu soal yang wajar sebab momentum tahun baru itu menjadi hari libur yang mempunyai kelas yang hampir sama dengan lebaran,”kata Camat Adipala, Drs Teguh Prastowo MSi. Dia mengatakan, jika tahun baru dapat menarik pengunjung yang banyak, itu artinya akan menambah target perolehan selama setahun yang diraih. Apalagi pergantian tahun sering menjadi target akhir penutup tahun. "Meski namanya tahun baru namun biasanya masuk target akhir tahun. Karena itu setiap obyek wisata tentu cari pemasukan sebesar-besarnya,”ujar dia. Hal senada dikatakan oleh pengurus Pokdarwis Desa Widarapayung, Ashadi. Dia mengaku sudah membentuk panitia dan akan menggelar panggung hiburan agar mampu menarik pengunjung sebanyak-banyaknya. Sebab kalau tidak ada acara, maka pengunjungnya tersedot ke obyek wisata yang menggelar panggung hiburan. “Karena itu hampir semua obyek wisata menggelar panggung hiburan, setidaknya live music agar menambah daya saing,”kata dia. Apalagi dengan munculnya obyek–obyek wisata baru, maka pengelola obyek wisata lama harus menyesuaikan. Sebab kalau tidak, akan ketinggalan dan pengunjung akan sepi dan kerugian bagi pemasukan obyek wisata. Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Cilacap, Murniyah mengatakan, tidak masalah obyek wisata saling bersaing. Itu namanya sudah mulai profesional. Yang terpenting dilakukan secara fair dan sehat. “Pengunjung sekarang sudah sangat cerdas. Siapa yang berhasil meyakinkan, pasti pengunjung akan mau datang. Sebab satu obyek wisata mencapai 5.000 pengunjung saja dalam sehari sudah bagus sekali,”kata dia.(yan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: