Ratusan Hektare Sawah Majenang Rawan Tergenang

Ratusan Hektare Sawah Majenang Rawan Tergenang

MAJENANG - Ancaman banjir yang sering menggenangi areal persawahan, terus mengintai wilayah Kecamatan Majenang. Lebih dari 400 hekatare sawah dan tersebar di 5 desa, masuk kategori rawan tergenang. Daerah ini mayoritas berada ditepian sungai yang mengalir di sana. "Yang rawan terancam empat ratus hektare lebih," ujar Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Majenang, Tasrini, Rabu (13/12) kemarin. Dia menjelaskan, sawah rawan tergenang itu berada di Desa Padangsari, Mulyasari, Mulyadadi, Pahonjean dan Salebu. Lokasinya rata-rata berdekatan dengan aliran sungai. TERGENANG : Sawah di Dusun Cilanggir Desa Pahonjean rawan tergenang tiap kali musim penghujan.HARYADI/RADARMAS Salah satunya Dusun Sumbersari di Desa Padangsari. Demikian juga dengan daerah Cilanggir, Bojongmeros di Desa Pahonjean yang berada di tepi sungai Cikawung. "Tersebar di Desa Padangsari, Mulyasari, Mulyadadi, Pahonjean dan Salebu dan dekat dengan sungai," jelasnya. Namun dia berharap tidak ada daerah yang tergenang selama Desember hingga Januari mendatang. Apalagi dia melihat intensitas hujan sampai pertengahan bulan ini masih tergolong rendah. Curah hujan tertinggi terjadi pada Minggu (10/12) lalu dimana petugas mencatat tingkat curah hujan mencapai 66 mili liter. "Tertinggi hanya enam puluh enam. Ini masih tergolong sedang, belum sampai ekstrem seperti pada September lalu," ungkapnya. PPL terus berupaya mendorong agar para petani bisa mempercepat pengolahan lahan. Ditargetkan kegiatan ini bisa seluruhnya selesai pada akhir minggu ke 3 Desember. Dan setelah itu, baru bisa dilakukan penanaman hingga pada Januari tanaman padi sudah lebih kuat menghadapi ancaman alam. "Kemungkinan akhir Desember dan Januari sudah pada tanam semua," kata Tasrini. Saat ini, petani di sisi selatan Majenang rata-rata masih mengolah lahan dan mempersiapkan benih. Baru sebagian kecil yang sudah memulai tanam benih. Kondisi ini berbeda dengan petani di sisi utara dimana mereka sudah selesai tanam padi. "Di utara sudah tanam semua," tandasnya. Dalam kesempatan terpisah, Kepala Desa Pahonjean, Suyoto mengatakan genangan di persawahan kerap kali terjadi saat hujan deras menguyur. Air dari perkampungan mengalir melalui drainase menuju sungai Cikawung dan ada pintu klep. Namun jika debit air sungai tinggi, air akan menggenang di persawahan. "Jika hujan deras, genangan bisa selama tiga atau empat hari. Daerah yang tergenang bisa mencapai dua puluh hektar," ujarnya. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: