Dua Desa Terancam Banjir

Dua Desa Terancam Banjir

WANAREJA - Bencana banjir kini mengintai dua desa di Kecamatan Wanareja setelah gorong-gorong yang ada di affur sekaligus anak Sungai Cibeureum rusak sejak Minggu (3/12) lalu. Gorong-gorong ini berada di Dusun Cilongkrang Barat RT 03 RW 03 Desa Cilongkrang. Jika runtuh, akan membendung aliran sungai kecil itu dan mengakibatkan sebagian Desa Cilongkrang. Akibat paling parah justru bagi warga Desa Tarisi karena hampir seluruh wilayah desa itu tergenang banjir. AMBLES : Jalan di atas gorong-gorong anak Sungai Cibeureum ambles karena gorong-gorong rusak dan mengancam banjir di Desa Cilongkrang serta Tarisi.istimewa "Pasca kejadian, kerusakan hanya pada jalan di atas gorong-gorong. Tapi muncul ancaman banjir, terutama bagi Desa Tarisi," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara melalui Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono, Selasa (5/12), kemarin. Menurut dia, gorong-gorong itu berbahan plat baja dan berbentuk setengah lingkaran. Kerusakan pada bangunan ini sudah terlihat sejak pertengahan November lalu dimana warga melihat jalan mulai rusak. Dan pada akhir pekan kemarin, kerusakan bertambah parah hingga gorong-gorong nyaris ambruk. Pemerintah desa sudah melayangkan surat ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy karena menjadi kewenangan instansi yang merupakan kepanjangan tangan dari Kementrian PUPR. Lokasinya juga berada di tanah milik PUPR. "Desa sudah membuat laporan ke balai," kata dia. Dia mengungkapkan, kerusakan gorong-gorong itu terjadi karena faktor umur. Bangunan ini dibuat pada 1988 lalu hingga diperkirakan mengalami kelapukan pada beberapa bagian. Akibatnya, jalan yang melintas diatasnya turun hingga 1 M dengan panjang mencapai 12. "Jalan turun sampai satu meter," jelas dia. Untuk sementara, jalan ini hanya bisa dilalui warga dengan berjalan kaki. Sementara pengendara sepeda motor harus mencari rute lain karena jalan sangat sulit dilewati. Jalan tersebut selama ini tidak bisa dilalui kendaraan roda 4 karena sempit dan berstatus jalan lingkungan di Desa Cilongkrang. "Motor mau lewat sangat sulit," imbuh dia. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: