Terminal Bus Cilacap Minim Fasilitas

Terminal Bus Cilacap Minim Fasilitas

Belum Dilengkapi Rambu, Papan Penunjuk dan Informasi CILACAP - Meski sudah berubah status sebagai terminal tipe A2 dan dikelola Kementerian Perhubunganbm, terminal bus Cilacap sampai saat ini masih minim fasilitas. Terminal yang diberi nama Bangga Mbangun Desa itu, saat ini kondisinya polos belum dilengkapi rambu, papan petunjuk dan papan informasi. Kondisi ini membuat penumpang yang baru pernah masuk ke Terminal tipe A2 tersebut kebingungan dalam memilih jurusan yang akan dituju. Salah satu penumpang yang hendak menuju ke Bandung, Pramukti, mengaku harus berputar-putar mencari wilayah bus AKAP diberangkatkan. Di sana juga tidak ada papan petunjuk kemana darimana dirinya harus naik. MINIM FASILITAS : Meski bangunan fisiknya sudah megah, namun terminal bus Cilacap sampai saat ini masih minim fasilitas. Bahkan rambu, penunjuk arah dan serta papan informasi yang merupakan perlengkapan dasar sebiah fasilitas umum, juga belum ada. YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS "Untungnya dari pihak PO bisa membantu menunjukkan. Takutnya kalau tidak tahu bisnya malah salah jurusan," ujarnya. Kepala Terminal Bangga Membangun Desa Cilacap, Priyanto ketika ditemui Radarmas, Senin (4/12) mengakui, saat ini terminal seluas 9.885 meter persegi tersebut masih polos. Tahun 2018, pihaknya sudah mengusulkan penambahan fasilitas meja dan kursi kerja, meja dan kursi rapat, rambu, papan penunjuk dan papan informasi. "Ini saja untuk furniture di ruangan saya masih harus meminjam dari dinas terkait. Mudah-mudahan tahun depan bisa dipenuhi," ungkapnya. Dia menjelaskan, selain kekurangan fasilitas, terminal yang baru dilaunching pada 5 Juli tersebut juga masih kekurangan personil. Saat ini personil yang dimiliki hanya berjumlah 8 orang tenaga PNS dan 36 non PNS. "Dengan tipe terminal kelas A2, dibutuhkan personil mencapai 100 orang. Kekurangan ini juga sudah kami usulkan ke pusat," terang dia. Saat ini, di terminal ini terdapat 15 PO yang melayani 9 trayek ke Jakarta, Solo, Jogja, Surabaya, Malang, Cirebon, Tasikmalaya, Pangandaran dan Jember. Untuk AKDP 45 PO juga dengan 9 trayek serta didukung 140 angkot, 25 angkudes dan 40 angkutan wisata. "Pada musim liburan panjang kemarin di ada kenaikan penumpang sekirar 5 % dibandingkan hari biasa. Pada Minggu (3/12) tercatat jumlah penumpang yang keluar mencapai 2753 orang dan yang masuk 1985 orang," pungkas Priyanto. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: