Jembatan Rusak Persulit Akses Warga

Jembatan Rusak Persulit Akses Warga

WANAREJA- Jembatan Jembatan Cijalu yang ambruk 1 Juni lalu, sampai saat ini masih rusak dan belum ada tanda-tanda perbaikan. Kerusakan pada jembatan yang menghubungkan Desa Sadahayu Kecamatan Majenang dengan Desa Jambu (Wanareja), terjadi akibat gerusan air sungai yang naik drastis saat hujan deras. "Jembatan rusak dan belum ada kabar kapan mau diperbaiki," ujar Heri, salah satu warga Desa Jambu. Naryo, warga Desa Jambu lainya mengatakan, kondisi jembatan rusak ini sangat mengganggu aktivitas warga. MANGKRAK : Seorang warga menunjukkan Jembatan Cijalu yang ambruk sejak 1 Juni lalu, namun sampai saat ini masih mangkrak dan belum ada tanda-tanda perbaikan. Sebab jembatan ini mampu mempersingkat waktu tempuh untuk menuju ibu kota Kecamatan Wanareja. Jika dari Desa Jambu turun langsung, membutuhkan waktu lebih dari 1 jam perjalanan. Ini dengan catatan kondisi cuaca mendukung dan tidak hujan. "Kalau langsung turun lebih lama. Sedangkan kalau lewat jembatan ini, bisa lebih cepat meski harus lewat Majenang," kata dia. Menurut dia, jika melintasi jembatan, warga harus terlebih dahulu melalui Desa Sadahayu Kecamatan Majenang. Setelah itu turun menyusuri Desa Sepatnunggal, Bener dan tiba di pusat kota. Dari sana, perjalan tinggal menyisakan 10 menit untuk sampai di Kecamatan Wanareja. "Karena tidak ada jembatan inilah, perjalanan jadi lebih lama. Apalagi kalau mau ke Cilacap," ujarnya. Kepala Desa Jambu, Parmono mengakui, jembatan sangat menolong warga desanya untuk bepergian. Dia sendiri lebih senang melalui jembatan itu saat masih berdiri tegak. "Jika mau ke Cilacap atau ke kantor kecamatan lebih enak lewat jembatan ini," kata dia. Jembatan yang sering disebut Cijalu jilid III itu dibangun melalui Prorgram Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) pada 2012 lalu. Jembatan ini rusak setelah debit air sungai naik dan merobohkan pondasi jembatan. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: