Ngaku Wartawan, Palak Anggota Dewan Cilacap

Ngaku Wartawan, Palak Anggota Dewan Cilacap

SMS Disertai Umpatan MAJENANG - Teror melalui pesan singkat yang berujung pada permintaan uang, kembali terulang. Setelah SMS serupa ditujukan kepada kepala dinas, kali ini dilayangkan pelaku ke salah satu anggota DPRD Kabupaten Cilacap, Didi Yudi Cahyadi. Pelaku bahkan mengaku sebagai awak Radarmas di Kabupaten Cilacap. Pesan ini pertama kali diterima Didi pada Jumat (14/7) lalu dan baru dia balas Sabtu (16/7) pagi. Belum sempat dibalas, pengirim yang mencatut nama mantan Kepala Biro Cilacap itu kembali mengirimkan sms berisi umpatan. MALAK : Isi pesan singkat dari pemalak kepada anggota DPR Kabupaten Cilacap. (HARYADI/RADARMAS) Baru setelah Didi membalas sms itu, pengirim mengaku meminta ditransfer sejumlah dana dengan alasan untuk membantu salah satu rekannya yang akan menjalani operasi di RS dr Karyadi, Semarang. Pengirim juga mencantumkan nomor rekening di salah satu bank milik pemerintah. "Saya sempat kagetk karena ada kata-kata kasar seperti ini. Dan lagi, kok dia pakai nama orang di Radar Cilacap," ujar Didi, Sabtu (15/7) lalu. Dia mengaku, selama ini cukup mengenal awak media cetak yang bertugas di Kabupaten Cilacap, termasuk awak dari Radarmas yang bertugas di wilayah kota, timur dan barat. Sejauh ini, komunikasi dia dengan seluruh awak media ini tergolong baik dan dia tidak pernah menerima sms berisi umpatan. "Selama ini komunikasi dengan kawan-kawan media tidak ada masalah. Mereka juga tidak pernah ngirim sms yang isinya seperti ini," kata dia. Pemimpin Redaksi Radar Banyumas, Yudhis Fajar, memastikan tidak ada kaitannya sama sekali dengan koran ini. Terlebih redaksi dengan tegas memberlakukan aturan kepada seluruh pewarta untuk tidak meminta imbalan berupa barang atau apapuun kepada narasumber. "Radar Banyumas tidak pernah membenarkan awaknya untuk memeras ataupun meminta minta kepada narasumber. Hubungan kerja Radar Banyumas selalu didasarkan pada kerjasama profesional," tegas Yudhis. Dia meminta agar siapapun yang menerima sms serupa untuk tidak mengubrisnya. Dipastikan hal ini sebagai modus penipuan dengan mengatas namakan Radar Banyumas. "Tidak usah digubris," tandasnya. Sebelumnya, dua kepala dinas mendapatkan sms permintaan untuk mengirim sejumlah uang. Alasannya juga sama yakni untuk membantu teman yang akan dioperasi. Selain itu, pengirim juga melayangkan kata-kata kotor kepada ke-dua orang tersebut. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: