SMK Migas Buat “Kilang"

SMK Migas Buat “Kilang

Dapat Support Pertamina CILACAP-Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Migas Muhammadiyah Cilacap, tak pernah berhenti mendorong siswanya berinovasi. Setelah beberapa waktu lalu siswa sekolah ini membuat Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan alat sederhana, siswa SMK Migas Muhammadiyah Cilacap, kembali menunjukkan kreativitasnya. SELALU KREATIF : Siswa SMK Migas sedang menyusun miniatur kilang Pertamina RU IV Cilacap dalam prakteknya. (SYAIFUDIN/RADAR BANYUMAS ) Mereka membuat miniatur kilang Pertamina RU IV Cilacap. Sebanyak 60 siswa sekolah tersebut, ramai-ramai membuat miniatur kilang dengan bahan paralon. Miniatur ini, rencananya akan dipajang di depan kelas mereka. Satu miniatur yang sudah jadi, dipajang di depan kantor guru, yaitu miniatur furnice atau dapur untuk memasak crude oil (minyak mentah). Menurut salah satu guru yang juga karyawan aktif perusahaan minyak terbesar di Indonesia, Sujud Mulyadi, pembuatan miniatur kilang dimaksudkan untuk memotivasi siswa agar tetap fokus dengan tujuan pendidikan dan kebutuhan mereka. Selain mengeliminir kegiatan anak yang negatif, kegiatan itu diharapkan juga mampu memelihara atmosfir teknologi pengolahan migas dalam setiap individu siswa sesuai bidangnya. "Intinya, kegiatan ini memotivasi siswa untuk cinta dunia migas," kata Sujud. Dalam usianya yang baru "seumur jagung" teryata siswa tidak sekadar merakit. Mereka juga dapat menerangkan secara detail alur proses crude oil sampai menjadi produk-produk yang dihasilkan Pertamina. "Seluruh perakitan kami semua yang mengerjakan, gabungan dari siswa kelas 11," kata Bambang Yudianto, siswa yang berasal dari Kawunganten Menurut Bambang, kegiatan perakitan miniatur kilang siswa SMK Migas Muhammadiyah Cilacap, sebenarnya telah dirintis kakak kelas anggkatan pertama sejak tahun lalu. Namun mereka baru menyelesaikan miniatur furnice yang dipajang di depan ruang guru. Masih banyak unit-unit miniatur yang belum diselesaikan. "Tugas kami dan adik kelas yang akan menyelesaikan. Adat di SMK Migas Muhammadiyah Cilacap, setiap milad satu miniatur harus selesai semua walaupun sampai malam seperti sekarang ini,"ungkapnya. Dia mengakui, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa. Sebab mereka dapat mengerti dalam proses pengolahan minyak secara detail justru dari merakit miniatur. "Saya rasa semua siswa wajib memahami apa dan seperti apa proses pengolahan minyak. Dengan membuat miniatur kilang inilah, saya dan teman-teman memahami selain dari pelajaran teori, ujar Ulya Zafira, salah satu teman Bambang. Siswa lainnya, Wulan Nur Anisa menambahkan, miniatur Crude Destillation Unit (CDU) yang sedang dikerjakan ini adalah salah satu unit proses pengolahan crude oil dengan cara memisahkan fraksi-fraksi berdasarkan titik didih sehingga dapat menghasilkan produk gas, naphta, solar, serta residu. Ketua Komite SMK Migas Muhammadiyah Cilacap, Tribowo Sudiroharjo saat ditemui acara ulang tahun Ke-3 SMK Migas Muhammadiyah Cilacap mengatakan, pencapaian siswa SMK Migas Muhammadiyah itu, memang layak diapresiasi. Kendati bahan-bahan produksi miniatur sebagian berasal dari pemberian dari PT Pertamina RU IV Cilacap, namun seluruh proses perakitannya murni dikerjakan oleh siswa. (*/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: