UMKM Diekploitasi, KPPU Siap Investigasi

UMKM Diekploitasi, KPPU Siap Investigasi

CILACAP-Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Republik Indonesia siap menjalankan perannya untuk melakukan pengawasan kemitraan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencipatkan iklim usaha yang kondusif, sehingga menjamin adanya kepastian berusaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Karena itu, apabila KPPU menemukan adanya eksploitasi terhadap UMKM dari perusahaan besar, maka KPPU bisa melakukan sampai ke penegakan hukum. Apalagi kinerja KPPU dalam pengawasan merujuk pada UU Nomor 20 tahun 2008. "Dimana dalam penegakan hukum, KPPU akan melakukan investigasi, persidangan sampai menjatuhkan sanksi paling berat Rp 10 M, sampai mencabut izinnya," kata Komisioner KPPU Republik Indonesia, Saidah Sakwan, M.A. saat sosialisasi dengan tema 'Mendorong Terwujudnya Kemitraan Usaha yang Sehat' di Ruang Sumekar Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Senin (13/2). Saedah mencontohkan, investasi yang telah dilakukan pada tahun 2014 dimana mencekiknya harga bawang putih hingga Rp 190 rb per kilo. Setelah di investigasi, KPPU menemukan adanya bawang putih di Pelabuhan Tanjung Perak sejumlah 490 kontainer, dimana hampir satu kontainer berjumlah 3 ton. Selain itu, dia juga memberikan contoh kasus praktek kartel daging sapi dimana dalam kasus tersebut KPPU melakukan investigasi. Kegiatan juga dihadiri anggota DPR RI Fraksi PKB Siti Mukaromah, S.Ag., M.AP. Dia meminta kepada 53 peserta yang terdiri pelaku usaha, dan UMKM di Kabupaten Cilacap untuk bermitra. Pelaku usaha, kata dia, bisa menutup kelemahan, memperluas pasar, mengembangkan kualitas produksi, wahana pengembangan diri, mengembangkan inovasi baru, sampai memperkecil resiko. "Namun apabila tidak bermitra, bisa terpencil dari pengembangan pasar, ruang pengembangan terbatas, tidak ada patner. Dan apabila berminat disitu ada peran pemerintah untuk membantu, baik secara permodalan atau pemasaran," kata Siti Mukaromah. Ditambahkannya, agar tujuan bisa berjalan dengan baik KPPU diminta melakukan pengawasan yang maksimal. "Baik terhadap ekonomi menengah, kecil, serta awali kemitraan yang adil dan jujur," kata dia. (fiz/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: