Meski Dikepung Tanah Bergerak, Warga Jatiluhur Enggan Direlokasi

Meski Dikepung Tanah Bergerak, Warga Jatiluhur Enggan Direlokasi

Tunggu Hasil Kajian Geologi MAJENANG-Warga Dusun Jatiluhur, Desa Padangjaya, Kecamatan Majenang mengaku masih ingin bertahan di lokasi tempat tinggal mereka saat ini meski sudah mengalami pergerakan tanah dan mengakibatkan tembok rumah retak hingga rusak berat. "Siapa sih yang mau pindah dari tempat kelahiran," ujar Kepala Dusun Jatiluhur, Tarsono. Dia sendiri belum mengetahui secara pasti apakah warganya mau dipindah. Namun kondisi terkini dipastikan akan menjadi pertimbangan warga setempat. Terlebih jika sudah ada rekomendasi dari tim geologi yang memastikan daerah itu tidak layak dihuni. Karena itulah, Tarsono dan juga warga setempat terus menunggu hasil kajian tim geologi. "Warga kerap bertanya apakah daerah ini layak (dihuni) atau tidak. Saya tidak bisa jawab," ujarnya. Saat ini, warga masih merasa khawatir akan terjadinya pergerakan tanah susulan. Rasa khawatir ini juga didorong oleh hujan deras yang masih kerap mengguyur Kecamatan Majenang dan sekitarnya. "Warga selalu khawatir. Apalagi kalau hujan deras," katanya. Pertanyaan serupa juga tertulis dalam laporan bencana yang dibuat oleh Pemerintah Desa Padangjaya dan ditandatangi oleh kepala desa. Bagian akhir surat ini meminta agar Pemerintah Kabupaten Cilacap bisa memastikan kelayakan wilayah itu untuk dijadikan tempat hunian. Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kabid Logistik dan Kedaruratan, Martono mengatakan, pihaknya sudah mengundang tim geologi untuk melalukan survey. Rekomendasi ini akan dijadikan dasar bagi Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk melakukan relokasi atau sebaliknya. Namun untuk sampai ke relokasi, diperkirakan membutuhkan waktu lama. Seperti yang tengah diajukan warga Dusun Cijeunjing Desa Cibeunying. Saat ini usulan relokasi masih dalam proses. Wargas sudah mengusulkan lahan untuk relokasi namun masih harus dipastikan aman terlebih dahulu. "Harus ada rekomendasi dari tim geologi terlebih dahulu dan memastikan daerah itu aman. Kalau tidak, ya dicarikan lokasi lain," katanya. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: