Faiq Lekatkan Diri Dengan Musik dan Budaya

Faiq Lekatkan Diri Dengan Musik dan Budaya

Jadi Media Untuk Dekat Dengan Warga MAJENANG-Kekuatan aliran musik dalam sebuah catatan pernah ditakuti penjajah Jepang. Bahkan hal ini diakui pula pada jenis musik keroncong yang bertempo lebih cepat seperti gambang Jakarta. Penjajah beranggapan kalau musik keroncong ini memiliki kencenderungan menaikan andrenalin hingga dianggap berbahaya bagi penguasa. Kebalikan dari penjajah Jepang, musik keroncong ini masih mendapatkan tempat dihati masyarakat Indonesia hingga kini. Terbukti, kelompok ini tetap tumbuh subur dengan melibatkan pemain muda. Dan ditangan tim sukes pada pemilihan kepala daerah (pilkada), musik keroncong justru dijadikan media untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. "Musik itu bahasa universal. Apalagi keroncong yang menjadi salah satu khasanah musik tanah air," ujar calon wakil bupati yang diusung oleh PDIP dan PPP, Faiqoh Subhky. Alasan pemilihan aliran musik ini karena temponya yang cenderung lambat dan sedang. Hal ini akan mendukung suasana santai yang ingin diciptakan dalam sebuah acara non formal. Apalagi acara ini melibatkan tetangga dan kerabat terdekat. Dengan musik yang pelan ini, maka perbincangan akan lebih terasa santai dan terbawa alunan dan irama keroncong. Berbeda dengan musik lain yang kerap kali berirama cepat dan kadang menghentak. Dengan irama yang menghentak ini, pembicaraan terkesan kurang mengenakan. Hingga target untuk menarik suara dari masyarakat sulit tercapai. "Dengan musik pelan, obrolan jadi sangat santai," katanya. Diluar itu semua, pemilihan musik keroncong ini menjadi salah satu wujud kecintaan akan tanah air beserta khasanahnya. Kekayaan bangsa berupa musik harus tetap dipertahankan sebagai salah satu jati diri bangsa. "Ini jadi wujud kecintaan akan musik dan budaya sendiri," tandasnya. (p/har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: